Rakun Peliharaan Terpaksa Disuntik Mati Setelah Dicium Manusia

Penularan rabies dari hewan yang terinfeksi bisa sangat berbahaya bagi manusia.

EPA-EFE/Jorge Torres
Rakun. Seekor rakun terpaksa disuntik mati setelah diciumi beberapa orang. Itu harus dilakukan agar tes rabies dapat dilakukan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seekor rakun peliharaan di Maine, Amerika Serikat, harus disuntik mati setelah dicium oleh beberapa pengunjung di toko hewan. Suntik mati dilakukan karena rakun tersebut harus menjalani tes rabies setelah berkontak erat dengan manusia.

Kejadian itu bermula saat seorang wanita pemilik rakun mendatangi toko hewan di Auburn, Maine. Wanita tersebut ingin mendapatkan layanan potong kuku untuk rakun peliharaannya.

Toko hewan tersebut sebenarnya tidak memberikan layanan potong kuku untuk satwa liar seperti rakun. Namun, selama berada di toko hewan, sebagian pegawai sempat berinteraksi langsung dengan rakun peliharaan sang wanita. Beberapa pengunjung bahkan sempat mencium rakun tersebut.

Melihat hal tersebut, manajer toko hewan meminta sang wanita dan rakunnya untuk pergi dari toko tersebut. Manajer tersebut lalu menghubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Miane untuk menginformasikan adanya kontak langsung antara rakun dan manusia di tokonya.

Berdasarkan protokol yang berlaku, rakun peliharaan sang wanita harus menjalani tes rabies. Akan tetapi, tes rabies pada hewan merupakan tes yang harus dilakukan dalam kondisi mati.

Seperti dilansir Vin, proses tes rabies pada hewan dilakukan dengan cara menganalisis otak hewan. Prosedur itu mustahil dilakukan dalam kondisi hewan masih hidup.

Tes darah atau tes lain yang bisa dilakukan pada hewan dalam kondisi hidup tak bisa memberikan hasil yang dapat diandalkan. Dengan kata lain, tak ada opsi tes rabies yang bisa dilakukan tanpa membunuh hewan yang bersangkutan.

Hasil tes rabies pada rakun peliharaan di Maine menunjukkan hasil yang negatif. Artinya, semua manusia yang sempat berkontak dengan rakun tersebut di toko hewan tidak berisiko terpapar rabies.

Baca Juga

Pengetesan rabies pada satwa liar yang berinteraksi dengan manusia merupakan hal yang harus dilakukan. Alasannya, penularan rabies dari hewan yang terinfeksi bisa sangat berbahaya bagi manusia.

Pada manusia, rabies hampir selalu berujung pada kematian setelah gejala-gejalanya muncul. Orang-orang yang berkontak dengan hewan rabies juga harus mendapatkan pertolongan medis dengan segera.

Data dari CDC menunjukkan bahwa sekitar 92,7 persen kasus rabies di AS pada 2018 disebabkan oleh satwa liar. Salah satu satwa liar yang paling sering menjadi sumber penular adalah rakun.

Berkaitan dengan insiden rakun di Maine, Juru Bicara Maine Department of Inland Fisheries and Wildlife, Mark Latti, mengimbau masyarakat untuk tidak berkontak erat dan membiarkan satwa liar. Satwa liar yang kehilangan rasa takutnya pada manusia cenderung lebih rentan memicu masalah, seperti dilansir AP.

Satwa liar tersebut juga berpeluang lebih besar untuk celaka. Sebagai contoh tertabrak oleh kendaraan.

 
Berita Terpopuler