Ayat-Ayat Alquran Ini Buktikan Penciptaan Alam Semesta Berlangsung Secara Bertahap

Allah SWT menciptakan alam semesta secara bertahap

pixabay
Ilustrasi alam semesta. Allah SWT menciptakan alam semesta secara bertahap
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Keberadaan makhluk di jagat raya ini merupakan kehendak Allah Yang Mahakuasa. Allah SWT satu-satunya pencipta semua yang ada.

Baca Juga

Dilansir dari buku Eksistensi Kehidupan di Alam Semesta dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan diterbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, 2015, dijelaskan umat manusia harus memahami bahwa penciptaan itu berlangsung secara bertahap, bukan sekaligus atau yang dalam bahasa Arab disebut duf'ah wahidah. 

Dalam terminologi sains penciptaan atau keberadaan makhluk dalam kondisi seperti itu dinamakan evolusi. 

Petunjuk Alquran tentang persoalan ini banyak ditemukan, di antaranya dalam penciptaan langit dan bumi. Allah SWT berfirman:

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ  ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

“Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ʻArasy. Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Hanya milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan. Mahaberlimpah anugerah Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al Araf ayat 54) 

Ayat ini menjelaskan penciptaan langit, bumi, matahari, bulan, dan bintang serta silih bergantinya siang dan malam. Disebutkan bahwa penciptaan itu tidak secara sekaligus, namun bertahap. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Penyebutan enam masa dalam penciptaan langit dan bumi, seperti diungkapkan ayat ini, menunjukkan adanya pentahapan dalam penciptaan. 

Artinya keberadaan langit dan bumi serta semua yang ada di alam semesta terjadi secara bertahap atau evolutif. 

Informasi tentang bertahapnya penciptaan juga dapat ditemukan pada Surat Al Baqarah ayat 29. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ

“Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dia Mahamengetahui segala sesuatu. (QS Al Baqarah ayat 29)

Melalui Surat Al Baqarah ayat 29, Allah SWT menjelaskan bahwa Dialah Pencipta apa saja yang ada di bumi. Usai menciptakan semua itu, Dia berkehendak menciptakan langit.

Pada mulanya melihat redaksi ayat yang Allah SWT ciptakan hanya satu langit, sebelum Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit yang terbentang di ruang angkasa. Ungkapan tersebut lagi-lagi mengisyaratkan adanya pentahapan dalam penciptaan langit. 

Fenomena yang demikian ini dalam penciptaan disebut evolusi. Evolusi berlaku untuk semua yang ada di alam semesta, semua makhluk mengalami proses ini. Allah SWT mengisyaratkan hal ini dalam Alquran melalui firman-Nya sebagai berikut.

 وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَاَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًاۚ وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ اُنْظُرُوْٓا اِلٰى ثَمَرِهٖٓ اِذَٓا اَثْمَرَ وَيَنْعِهٖ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكُمْ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

“Dialah yang menurunkan air dari langit lalu dengannya Kami menumbuhkan segala macam tumbuhan. Maka, darinya Kami mengeluarkan tanaman yang menghijau. Darinya Kami mengeluarkan butir yang bertumpuk (banyak). Dari mayang kurma (mengurai) tangkai-tangkai yang menjuntai. (Kami menumbuhkan) kebun-kebun anggur. (Kami menumbuhkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah dan menjadi matang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.” (QS Al Anam ayat 99) 

Ayat di atas menjelaskan bahwa keberadaan tumbuhan diawali dengan turunnya hujan. Air hujan membasahi dan menyuburkan bumi. 

Dalam keadaan demikian, tumbuhlah tanaman dan pepohonan yang berasal dari benih-benihnya. 

Tanaman itu kemudian menghasilkan buah-buahan yang menjadi makanan bagi makhluk hidup lain yang memerlukannya. Dari uraian ini kita tahu bahwa keberadaan tumbuhan tidak terjadi begitu saja. 

Semua tanaman dimulai dari benih yang kemudian tumbuh menjadi cikal bakal tumbuhan tersebut, menjadi besar, berdaun, berbunga, dan berbuah. Untuk menjadi suatu pohon yang besar dan berbuah, benih harus melalui proses yang relatif panjang sesuai jenis dan keadaannya. 

Proses seperti yang diuraikan dalam surat Al Anam ayat 99 tersebut menunjukkan adanya evolusi. Artinya, sesuatu tidak terjadi secara sekaligus, melainkan melalui tahapan-tahapan sebagaimana seharusnya.

 

Evolusi seperti ini terjadi pada semua makhluk di alam semesta, tidak terkecuali binatang dan manusia. 

 
Berita Terpopuler