Erick: Festival Purnama Candi Borobudur Jadi Daya Tarik Pariwisata Indonesia

Festival Purnama akan menjadi momentum dalam keberagaman Indonesia.

Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir saat media briefing Festival Purnama di Candi Borobudur di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Festival Purnama di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, akan menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Erick bersyukur diskusi panjang dengan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) pada empat bulan lalu dapat terealisasi dengan sinergi perayaan Hari Raya Waisak yang lebih maksimal pada tahun ini.

Baca Juga

"Saya sangat gembira BUMN dan Walubi bisa bersinergi dan didukung Kemenag, Kemenparekraf, pemda," ujar Erick saat media briefing Festival Purnama di Candi Borobudur di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Erick menyampaikan, Festival Purnama akan menjadi momentum dalam keberagaman Indonesia. Erick mencontohkan sikap hangat masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim dalam menyambut 32 biksu yang berjalan kaki sejauh ribuan kilometer menuju Candi Borobudur. 

"Ini yang menarik, kalau kita lihat terjadi kontak dan apresiasi dari masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. Itulah bangsa kita, ini yang harus terus kita jaga, keberagaman jadi sebuah kekuatan," ujar pria kelahiran Jakarta tersebut.

Wakil Ketua Waisak Nasional Karuna Murdaya menyampaikan terima kasih atas dukungan Erick. Karuna menyampaikan Candi Borobudur tak hanya menjadi tempat sakral bagi umat Buddha, melainkan juga memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan masyarakat sekitar. 

 

Karuna mendukung penuh langkah Erick yang mendorong pengembangan Candi Borobudur secara menyeluruh sebagai destinasi wisata yang memiliki nilai spiritual. Karuna meyakini langkah ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan luar negeri untuk datang ke Candi Borobudur.

"Sebanyak 42 persen penduduk Asia Tenggara beragama Buddha, kita berharap ini akan menambah trafik ke Candi Borobudur dan memberikan dampak besar bagi masyarakat," ujar Karuna.

Karuna menyampaikan antusiasme masyarakat menyambut Festival Purnama dapat terlihat dari tingginya tingkat okupansi hunian di sekitar Candi Borobudur yang sudah terisi penuh pada 4 Juni 2023. Pun dengan terjualnya 4.500 lampion yang akan diterbangkan saat prosesi puncak.

"Tahun lalu pengunjung hari puncak Waisak mencapai 340 ribu, itu dengan pembatasan (pandemi), tahun ini semoga lebih banyak karena kita ingin menghidupkan Candi Borobudur sebagai pusat sejarah Budha dunia," kata Karuna.

Banthe Dhamavudho Thera juga berharap perubahan Candi Borobudur akan membawa lebih banyak umat Budha dari seluruh negara untuk datang ke Indonesia. Dhamavudho menyebut hal ini akan membawa dampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. 

"Kita sejak 2016 sudah berkolaborasi dengan PT TWC. Kita harapkan makin banyak umat Budha datang dan otomatis masyarakat sekitar akan mendapat manfaat ekonomi dari penginapan, kuliner, dan suvenir," kata Dhamavudho

Dhamavudho menyampaikan Festival Purnama akan digelar pada 30 Mei hingga 4 Juni 2023. Dhamavudho mengatakan prosesi puncak akan dilaksanakan pada 4 Juni di Candi Borobudur dengan pelepasan lampion menyambut detik-detik Waisak.

 

 

 
Berita Terpopuler