Resmi: Juventus Dikurangi 10 Poin di Serie A, Terdepak dari Zona Liga Champions

Hukuman membuat Juventus di ambang gagal berlaga ke Liga Champions pada musim depan.

EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Para pemain Juventus harus menerima kenyataan terancam gagal berlaga di Liga Champions musim depan.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juventus kini resmi mendapatkan hukuman pengurangan poin untuk kedua kalinya. Kali ini, Juventus mendapat hukuman pengurangan 10 poin pada Senin (22/5/2023), sehingga terlempar keluar zona Liga Champions.

Baca Juga

Juventus telah kehilangan 10 poin di Serie A dan turun ke peringkat tujuh, setelah Pengadilan Banding Federal menjatuhkan vonis atas skandal akutansi palsu. Manajemen Juventus dinyatakan bersalah karena menggelembungkan biaya transfer secara artifisial untuk meningkatkan keuntungan modal. Langkah ini secara efektif membuatnya terlihat seolah-olah Juventus memindahkan aset klub yang jauh lebih besar daripada yang sebenarnya.

Dikutip dari Football Italia, sidang digelar pada Senin (22/5/2023) di Roma, dengan Jaksa Penuntut FIGC Giuseppe Chine menyampaikan kasusnya dan menyarankan hukuman 11 poin, meningkat dari sembilan poin yang semula ia minta pada Januari 2023. Sebaliknya, tanggapan dari panel adalah hukuman 10 poin.

Nilai Juventus di Serie A turun dari 69 poin menjadi 59, membuat mereka terlempar dari peringkat dua ke peringkat tujuh.

Secara teori, Juve dapat mengajukan banding lagi, tetapi mengingat upaya terakhir yang disepakati klub telah melanggar Pasal 4, yang mencakup permainan yang adil dan kejujuran olahraga, kemungkinan tidak akan berhasil.

Ini ketiga kalinya Pengadilan Banding Federal FIGC memutuskan situasi ini. Pertama kali terjadi pada Mei 2022, ketika total 11 klub (Juventus, Napoli, Genoa, Sampdoria, Empoli, Parma, Pisa, Pro Vercelli, Pescara, Novara, dan Chievo) dan 61 direktur dibebaskan.

 

Hal ini

Hal ini dikarenakan secara praktis tidak mungkin untuk membuktikan berapa nilai seorang pemain di bursa transfer selain angka yang disepakati oleh dua klub.

Namun, Juve sendiri melihat vonis mereka dibatalkan di tingkat banding karena bukti baru yang diberikan oleh penyelidikan polisi Prisma atas keuangan mereka, termasuk panggilan telepon dan dokumen yang disadap.

Meskipun Jaksa Penuntut hanya meminta hukuman sembilan poin, pengadilan memutuskan untuk memberi pengurangan 15 poin dan melarang beberapa direktur bertugas. Akan tetapi, Juventus memenangi sebagian banding pada April lalu yang setuju bahwa hukuman 15 poin terlalu keras dan mengirimkannya kembali ke Pengadilan Banding FIGC agar diputuskan untuk ketiga kalinya.

Hukuman tersebut dianggap berat karena Pavel Nedved, Paolo Garimberti, Assia Grazioli-Venier, Caitlin Mary Hughes, Daniela Marilungo, dan Francesco Roncaglio semuanya dibebaskan dari kesalahan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh putusan hari ini.

Hal ini membuat Andrea Agnelli, Fabio Paratici, Federico Cherubini dan Maurizio Arrivabene dianggap bertanggung jawab atas skandal capital gain ini.

 
Berita Terpopuler