Kritik Keterputusan Garis Keturunan Para Habib Indonesia dan Berangnya Bahar Bin Smith 

Penelitian menunjukkan terputusnya garis keturunan sejumlah habib di Indonesia

Areck Socha/Pixabay
DNA. Ilustrasi. Penelitian menunjukkan terputusnya garis keturunan sejumlah habib di Indonesia
Rep: Muhyiddin, Shabrina Zakaria   Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang konten kreator atau Youtuber yang kerap menyuguhkan konten edukatif, Guru Gembul membongkar dan mengkritik keterputusan sanab habaib di Indonesia yang dicatat Rabithah Alawiyah. 

Baca Juga

Kritikan yang disampaikan Guru Gembul itu didasarkan pada penjelaskan seorang ulama asal Banten, KH Imaduddin Utsman Al Bantani yang melakukan penelitian ilimiah terhadap silsilah para habaib di Indonesia.

Setelah menelusuri sembilan kitab silsilah, kata Guru Gembul, akhirnya KH Imanuddin Utsman memberikan kesimpulan, silsilah para habaib itu terputus dari Nabi Muhammad SAW dan menyarankan agar para habaib tes DNA saja. Namun, pernyataan KH Imanuddin itu pun ditanggapi agak berang oleh Habib Bahar bin Smith.

Lebih lanjut, Guru Gembul menjelaskan, orang-orang yang mempertanyakan silsilah habaib itu bukan berarti membenci, tapi agar mereka bisa menghormati keturunan Rasulullah SAW yang tepat, bukan keturunan yang lainnya. Karena itu, menurut dia, silsilah itu harus dibuat sebersih-bersihnya.

Untuk mengetahui silsilah para habaib di Indonesia, maka bisa dilihat dari pencatatan nasab yang dilakukan Rabithah Alawaiyah, yang mana para habaib itu datang ke Indonesia sekitar 1880 sampai 1943 M. 

Baca juga: Disebut Pengkhianat, Ini Daftar Santri Alumni Pesantren Sidogiri yang Jadi Tokoh Nasional 

Mereka semua berasal dari keluarga Ba’alawi yang sebelumnya tinggal di Yaman. Kebanyakan di antara mereka tidak melakukan kawin campur dengan warga lokal, sehingga garis keturunan mereka juga tidak bercampur.

“Kemudian oleh Rabithah Alawiyah itu 1900 awalan itu disusun ulang semuanya dari satu-satu kan gitu, dan sampai sekarang mereka juga mungkin melakukan penelusuran dan penelusuran itu. Sampai sekarang ada yang terbukti habaib yang palsu, ada terbukti habaib yang salah, kurang lebih seperti itu,” kata Guru Gembul dikutip dari kanal Youtube Guru Gembul, Kamis (18/5/2023).

Namun, lanjut dia, di antara sekian banyak orang itu pada akhirnya ada yang mencoba untuk meneliti Rabithah Alawiyah itu. Guru Gembul pun mencontohkan silsilah-silsilah dari habaib yang sangat terkenal di Indonesia.

 

“Misalkan Habib Bahar bin Smith itu keturunan nabi ke-37 walaupun beliau juga sempat mengaku keturunan ke-29. Tapi ternyata dalam Rabithah Alawiyah itu diakui sebagai habib ke-37,” jelas Guru Gembul.

Kemudian, Husein Jafar Al-Hadar atau akrab dipanggil Habib Ja'far adalah keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-38. Lalu, Habib Rizieq Shihab itu keturunan ke-39. Sedangkan Habib Luthfi itu keturunan ke-38.

Sebagai contoh, Guru Gembul lalu membacakan pencatatan nasab Habib Rizieq berdasarakan Rabithah Alawiyah, yaitu:

  1. Fatimah Az Zahra AS binti Muhammad SAW.
  2. Al Husein AS bin Fatimah
  3. Ali Zainal Abidin AS bin Al Husein AS
  4. Muhammad al-Baqir AS bin Ali Zainal Abidin AS
  5. Jafar Ash Shadiq AS bin Muhammad Al Baqir
  6. Ali Uraidhi bin Ja’far
  7. Muhammad an Nagieb
  8. Isa Arrumi
  9. Ahmad Almuhajir
  10. Ubaidillah
  11. Alwi Alawiyyin
  12. Muhammad bin Alwi
  13. Alwi bin Muhammad
  14. Ali (Khali’ Qasam)
  15. Muhammad (Shohib Marbath)
  16. Ali bin Muhammad
  17. Muhammad (al-Faqih al-Muqoddam)
  18. Alwi (al-Ghayyur)
  19. Ali bin Alwi
  20. Muhammad (al-Mauladawilah)
  21. Abdurrahman (Assegaf)
  22. Syaikh Abubakar (as-Sakran)
  23. Ali (Shohib al-Wirid al-Sakran)
  24. Abdurrahman bin Ali
  25. Syahabuddin (al-Akbar)
  26. Abdurrahman (al-Qhodi)
  27. Syahabuddin (al-Asghor)
  28. Muhammad bin Syahabudin
  29. Ali bin Muhammad
  30. Muhammad bin Ali
  31. Syaich bin Muhammad
  32. Muhammad bin Syaich
  33. Husein bin Muhammad
  34. Abdullah bin Muhammad
  35. Husein bin Abdullah
  36. Muhammad bin Abdullah
  37. Husein bin Muhammad
  38. Muhammad Rizieq (Habib Rizieq).

 

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan KH Imaduddin Utsman, menurut Guru Gembul, dalam catatan silsilah Habib Rizieq itu ada masalah. “Apa masalahnya? Sejak silsilah ke-10,  yaitu Ubaidillah sampai ke bawah-bawahnya itu tidak pernah tercatat dalam silsilah dalam kitab-kitab silsilah di zaman dulu, enggak pernah ada,” kata Guru Gembul.

Menurut dia, yang mencantumkan Ubaidillah sebagai leluhurnya Habib Rizieq dan lain sebagainya sampai sekarang itu baru ada silsilahnya pada 1900-an, 1800-an, dan mungkin  1700-an.

“Ke belakang ke belakangnya itu tidak pernah ada nama yang namanya itu Ubaidillah itu,” jelas Guru Gembul.

 

Bahkan, dalam kitab As-Syajarah al-Mubarokah halaman 111, seorang ulama abad ke 5-6 Hijriyah, Imam Fakhrurrazi menjelaskan bahwa putra Ahmad bin Isa itu hanya ada tiga, yaitu Muhammad, Ali, dan Husein.

“Tiga itu saja dan tidak ada lagi yang namanya Ubaidillah. Dan karena itu maka Ubaidillah ini adalah anak dari siapa?  Ini tidak pernah tertera dalam risalah dalam kitab-kitab silsilah mana pun dalam sejarah, dan baru ada atau baru nongol itu 1700-an, 1800-an dan kemudian diklaim sama habaib-habaib zaman  sekarang. Artinya ini sanadnya terputus,” jelas Guru Gembul.

Kasus dugaan penembakan Bahar bin Smith masih menuai kontroversi. Belum juga penyelidikan selesai, Bahar bin Smith sudah menggelar pengajian secara live streaming.  Dalam pengajiannya itu, Bahar mengatakan bahwa ia tidak mau banyak berbicara berkenaan dengan kondisinya. Ia juga menyampaikan  tidak menyukai bermain drama. 

"Ana nggak mau banyak ngomong, dan ana paling benci dengan yang namanya drama, ente pikir ana pemain sinetron, terus mau mendrama-drama," katanya.  

"Ana ini orang lapangan, Bahar bin Smith orang lapangan, Bahar bin Smith orang perang, nggak mau banyak ngomong dan nggak suka drama, paling benci drama, paling benci pura-pura. Ana orang apa adanya. Putih, putih. Hitam, hitam. Nggak ada abu-abu. Orang lapangan, orang perang, orang perjuangan," kata HBS.

Pernyataan itu sekaligus membantah tudingan Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Plered, Bantul, KH Muhammad Fuad Riyadi atau dikenal dengan panggilan Gus Fuad Plered.   

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Ia menganggap, kasus penembakan terhadap Bahar bin Smith adalah sekadar drama yang sengaja dibuat untuk mengalihkan isu tentang persoalan nasab para habib yang tengah menjadi polemik. Pernyataan itu disampaikan Gus Fuad melalui kanal Youtube resminya, yakni Gus Fuad Channel, yang diunggah pada Senin  (15/5/2023).

"Jadi, intinya Bahar Smith itu bohong aja anunya itu. Untuk mengalihkan isu tentang nasab. Sudah, kita fokus saja persoalan ilmiah, buktikan nasab Ba'alawi itu sampai tersambung ke Rasulullah, benar, apa nggak? Buktikan! Karena ini sudah terbukti berbahaya dan merusak agama, bangsa, dan negara, gitu loh, intinya tuh di situ. Nanti ada isu apa lagi, nanti ada isu apa lagi."

Isu seputar nasab Bahar bin Smith menjadi perdebatan hangat di ruang publik sebelum kabar penembakan itu.   

 
Berita Terpopuler