Terhirup, Asap Obat Nyamuk Bakar Bahayanya Setara dengan Mengisap 100 Batang Rokok

Asap yang keluar dari obat nyamuk bakar berdampak buruk bagi paru-paru.

Wikimedia
Obat nyamuk bakar. Obat nyamuk bakar tradisional biasanya dibuat dari pasta kering terbuat dari bubuk piretrum.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi nyamuk semakin banyak saat cuaca panas. Dengan meningkatnya ancaman kesehatan, mayoritas orang menggunakan semprotan dan obat nyamuk bakar untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya, seperti malaria dan demam berdarah.

Akan tetapi, menurut penelitian, asap yang keluar dari obat nyamuk bakar ini dapat berdampak lebih buruk bagi paru-paru daripada merokok. Menggunakan obat nyamuk bakar di dalam ruangan tertutup dapat meningkatkan kadar polutan dalam ruangan yang ekstrem dan memicu penyakit paru obstruktif kronis.

Menurut penelitian yang dipublikasikasi di National Library for Biotechnology Information, jika terhirup, asap yang dikeluarkan oleh satu obat nyamuk bakar dapat setara dengan bahaya mengisap 100 batang rokok. Sementara itu, asap yang dikeluarkan oleh satu batang dupa dapat setara dengan mengisap 50 batang rokok.

Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Brihanmumbai Municipal Corporation, setiap hari, setidaknya enam orang di Mumbai kehilangan nyawa mereka karena penyakit paru obstruktif kronis, sebuah penyakit radang paru-paru kronis. Situasinya mungkin tidak lebih baik di kota-kota lain.

Sebuah penelitian di seluruh dunia yang diterbitkan dalam British Medical Journal memperkirakan bahwa 98 persen orang di India meninggal akibat penyakit paru obstruktif kronis pada tahun 2019 per 100 ribu populasi. Angka-angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dari angka di Amerika Serikat yang hanya 33 dan di Inggris yang hanya 31.

Baca Juga

Mengapa hal ini terjadi? Dilansir Times Now News, Ahad (14/5/2023), obat nyamuk bakar tradisional biasanya dibuat dari pasta kering terbuat dari bubuk piretrum.

Sementara itu, obat nyamuk bakar modern mengandung insektisida piretroid atau zat yang berasal dari tanaman seperti serai wangi. Namun, menurut University of Sydney, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat nyamuk bakar yang mengandung insektisida dapat mencegah malaria atau menghentikan nyamuk menggigit tubuh seseorang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, patogen yang ditularkan oleh nyamuk membunuh lebih dari setengah juta orang setiap tahun dan membuat ratusan ribu orang sakit di seluruh dunia. Malaria adalah kasus yang terburuk, sementara demam berdarah terus berdampak luas.

Untuk mencegah risiko kesehatan yang terkait dengan nyamuk, para ahli kesehatan menyarankan setiap orang melindungi diri dengan mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang, tidur menggunakan kelambu, mengoleskan obat nyamuk topikal, menghindari genangan air di sekitar rumah untuk menghentikan perkembangbiakan nyamuk, serta melakukan pengasapan secara berkala untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.

 
Berita Terpopuler