Tiket Konser Coldplay Capai Rp 11 Juta, Begini Komentar Perencana Keuangan

Harga tiket konser Coldplay mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 11 juta.

Instagram/@pkentertainment.id
Poster pengumuman konser Coldplay di Jakarta, Indonesia, pada 15 November 2023. Tiket konser Coldplay dijual mulai 17 Mei 2023.
Rep: Desy Susilawati Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik rock Coldplay akan menggelar konser di Indonesia pada 15 November 2023 mendatang. Antusiasme warga Indonesia sangat tinggi menyambut musisi asal Inggris ini.

Baca Juga

Harga tiket konsernya pun sudah diungkap, yaitu mulai dari Rp 800 ribu sampai Rp 11 juta. Bagaimana menurut pandangan perencana keuangan? Apakah tidak masalah membeli tiket konser atau justru kita harus lebih bijak menggunakan uang untuk hal lain, investasi misalnya?

Perencana keuangan OneShildt, Agustina Fitria, mengatakan, ini jika bagi orang awam uang Rp 11 juta terasa mahal. Namun, untuk orang-orang tertentu, mungkin ada sesuatu yang mereka bisa pelajari untuk keperluan produktivitas atau usaha mereka.

Menurut perempuan yang akrab disapa Fitri, sebelum membeli apa pun, tanyakan pada diri sendiri apakah ini suatu kebutuhan atau keinginan. Lalu, tanyakan apakah ini prioritas untuk dibeli atau ada yang lebih penting untuk dibayar.

"Apakah ada pencapaian tujuan keuangan yang terganggu jika membeli ini? Karena setiap keluarga punya prioritas yang berbeda-beda," ungkap kepada Republika.co.id, Jumat (12/5/2023).

Fitri menegaskan, jangan menggunakan utang atau cicilan untuk sesuatu yang konsumtif (tidak menambah kekayaan). "Kalau mau menambah kekayaan, sebaiknya dana untuk nonton konser ini diinvestasikan (meskipun tidak ada jaminan atas hasilnya)," ujarnya.

Sesuaikan dengan kemampuan

Fitri mengatakan pada dasarnya manusia membutuhkan hiburan, agar bisa menjaga pikiran dan hatinya sehingga bisa tetap produktif. Menurut dia, hiburan boleh asalkan sesuai kemampuan, sudah ada anggarannya, tidak mengganggu pos investasi lainnya, dan tidak menggunakan utang.

Menonton konser ini termasuk hobi atau entertain dengan tujuan hiburan, bukan kebutuhan primer (necessity), bukan hal yang mendesak. Kalau kebutuhan primer itu seperti sandang, pangan, papan dan kesehatan. "Bisa makan cukup, pakaian cukup, rumah layak, sehat jasmani rohani mental finansial," katanya. Selain itu, anak-anak bisa sekolah yang baik, proteksi memadai (untuk antisipasi risiko).

Jika Anda memang berniat membeli tiket konser, lanjut Fitri, kembali dilihat apakah untuk menonton konser tersebut harus membeli dengan harga tertinggi? Atau ada harga lain yang lebih masuk akal?

"Bisa dicek apa bedanya yang Rp 11 juta dengan yang harga lainnya. Apakah setimpal dengan benefitnya?" ujar Fitri.

 

Siapkan dana khusus

Fitri mengatakan masalah jika untuk keperluan hobi dan biayanya tinggi, dan memang sudah ditabung selama tiga tahun karena pandemi ya silakan saja. "Tapi, kalau terus-terusan, hati-hati bisa menggerogoti masa depan," ujarnya mengingatkan.

Sejak kapan sebaiknya dana hiburan untuk nonton konser ini disiapkan? Menurut dia, tergantung harganya. Kalau memang hobi bisa setahun beberapa kali nonton, bisa ambil dari dana bonus supaya tidak mengganggu biaya hidup bulanan. Tapi, kalau misal konsernya di luar negeri, ada biaya tambahan selain tiket konser, nah, ini perlu disiapkan jauh-jauh hari. "Bisa setahun sebelumnya, misalnya."

 

 
Berita Terpopuler