PT Timah: Produksi TSL Ausmelt Furnace Capai 54 Persen per Maret 

Proses produksi TSL Ausmelt Furnace masih cukup fluktuatif pada Januari dan Februari.

timah.com
PT Timah menyampaikan pembangunan proyek Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah rampung pada akhir tahun lalu.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Timah menyampaikan pembangunan proyek Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah rampung pada akhir tahun lalu. Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Timah Tbk Abdullah Umar Baswedan mengatakan proyek transformasi teknologi dalam pengolahan bijih timah senilai Rp 1,2 triliun per unit telah beroperasi sejak awal tahun.

Baca Juga

"Saat kunjungan Bapak Presiden beberapa waktu lalu itu progresnya sudah 98,2 persen. Oktober-Desember lalu sudah 100 persen jalan," ujar Umar saat media gathering di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Umar menyampaikan proses produksi TSL Ausmelt Furnace masih cukup fluktuatif pada Januari dan Februari. Umar optimistis capaian produksi akan terus meningkat hingga akhir tahun. 

"Sudah beroperasi per Januari. Proses produksi pada Januari-Februari itu masih naik turun, tapi mulai dari Maret-April prosesnya sudah relatif stabil dan alhamdulillan, data per Maret, produksi logam yang menggunakan Ausmelt itu mencapai angka hampir 60 persen, yakni sekitar 54 persen," ucap Umar. 

Umar menjelaskan, TSL Ausmelt Furnace ini menggantikan smelter yang lama dan telah didesain sejak awal. Sehingga, ucap Umar, produktivitas akan lebih stabil mengingat PT Timah menargetkan tak lagi menggunakan smelter yang lama. 

Umar menyampaikan proses peresmian TSL Ausmelt Furnace sendiri masih menunggu jadwal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Timah Achmad Ardianto menjelaskan beroperasinya TSL Ausmelt Furnace dapat meningkatkan efektifitas produksi dengan proses pengolahan yang lebih efisien. 

"PT Timah melaksanakan transformasi teknologi pengolahan dengan ausmelt sebagai bentuk optimalisasi teknologi, peningkatan kapasitas, efisiensi produksi, serta keamanan dan kesehatan lingkungan,” ujar Achmad pada Kamis (20/10/2022).

 

Achmad menjelaskan hal itu saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau proyek pembangunan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace PT TIMAH di Kawasan Unit Metalurgi Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Achmad menambahkan PT Timah Tbk adalah perusahaan penambangan timah terintegrasi dari eksplorasi, penambangan bijih timah, pengolahan menjadi timah logam, hingga pemasaran baik dalam maupun luar negeri.

Kemudian sejak beberapa waktu yang lalu perusahaan juga telah membangun industri hilir melalui anak perusahaan PT Timah Industri yang memproduksi Tin Chemical dan Solder. 

"Perusahaan melihat kebijakan pemerintah untuk memperkuat hilirisasi industri dalam negeri sebagai peluang dan semangat yang harus kita jawab bersama," ucap Achmad.

Menurut Achmad, beberapa tahun ini, PT Timah Tbk terus berupaya meningkatkan nilai tambah dengan mengembangkan berbagai produk hilir timah seperti Tin Chemical dan Solder melalui anak perusahaan yaitu PT Timah Industri. 

 

"TSL PT Timah Tbk merupakan salah satu bentuk transformasi dan inovasi teknologi pengolahan timah kadar rendah yang dilakukan perusahaan berplat merah ini. Sebelumnya PT Timah Tbk menggunakan tungku beratori sebagai teknologi pengolahannya," sambung Achmad.

 
Berita Terpopuler