Jelang Mother's Day, Gwyneth Paltrow Ajak Penggemar Donasikan Popok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap anak berhak hidup layak. Sebagai seorang ibu, aktris Gwyneth Paltrow merasa perlu berempati dan bergerak membantu orang tua yang memiliki keterbatasan, termasuk dalam hal ekonomi.

Paltrow mengajak para penggemarnya untuk mendonasikan popok untuk persediaan selama satu bulan kepada keluarga yang membutuhkan. Paltrow merupakan pendiri brand kesehatan bernama The Goop.

Paltrow menyuarakan kesulitan keluarga terkait pajak yang dikenakan untuk produk popok. Donasi bisa dilakukan melalui situs brand kesehatannya sebagai bagian dari meningkatkan kesadaran akan pajak popok.

"Saya ingin menyebutkan satu tambahan khusus untuk panduan tahun ini," kata Paltrow yang juga ibu Apple (18 tahun) dan Moses (17), anaknya bersama mantan suaminya, Chris Martin, itu, seperti dikutip dari Ace Showbiz, Selasa (9/5/2023).

Pada momen Hari Ibu sebelumnya, Paltrow bermitra dengan Baby2Baby, sebuah organisasi nirlaba nasional, dengan meluncurkan popok mewah untuk menarik perhatian publik. Hal itu sebagai bentuk protes tentang produk popok yang dikenakan pajak sebagai barang mewah di 28 negara bagian Amerika Serikat.

Untuk Mother's Day kali ini, Paltrow kembali bermitra dengan Baby2Baby yang menyediakan popok bagi keluarga yang membutuhkan. Mother's Day diperingati setiap tanggal 14 Mei di Amerika Serikat.

"Anda dapat mendonasikan popok untuk persediaan satu bulan kepada keluarga lain, langsung saja. Saya harap Anda akan bergabung dengan saya untuk mempelajari lebih lanjut tentang Baby2Baby dan meningkatkan layanan penting mereka," kata aktris Iron Man tersebut.

Pada situs jenama kesehatannya, Paltrow menambahkan tautan ke organisasi nirlaba tersebut. Disebutkan bahwa Baby2Baby adalah organisasi nirlaba nasional yang menyediakan popok, susu formula, pakaian, dan semua kebutuhan dasar yang layak diterima setiap anak dan juga bagi anak-anak yang hidup dalam kemiskinan di Amerika Serikat.

Dalam 12 tahun terakhir, Baby2Baby telah mendistribusikan lebih dari 300 juta barang kepada anak-anak di tempat penampungan tunawisma. Mereka juga punya program mengatasi kekerasan dalam rumah tangga, panti asuhan, rumah sakit dan sekolah yang kurang terlayani, serta anak-anak yang kehilangan setelah bencana.