Covid di Sleman Naik Usai Libur Lebaran, Masyarakat Diimbau Disiplin Prokes

Saat ini stok vaksin terutama Pfizer kosong.

Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman, DIY, hingga 27 April 2023 mencapai 125 kasus. Sebanyak 15 kasus terdeteksi dengan antigen, sedangkan 110 kasus lainnya terdeteksi dengan PCR.

"Data terakhir di Sleman per 27 April 2023 terdapat 125 kasus," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Sleman, Khamidah Yuliati, kepada Republika, Jumat (28/4/2023).

Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibanding sebelum Lebaran. Saat itu kasus aktif hanya 89 kasus per 18 April 2023. "Ada peningkatan dari hari-hari sebelumnya yang hanya 80 menjadi 89, tapi ini biasanya fluktuatif hariannya," ujarnya.

Dari total 89 kasus aktif, 75 kasus di antaranya terdiagnosis dengan PCR. Sedangkan 14 kasus lainnya terdiagnosis dengan antigen.

Adapun antisipasi yang dilakukan Pemkab Sleman yaitu dengan melakukan vaksinasi covid-19 yang telah diadakan di sentra vaksin selama bulan ke belakang. Yuli mengatakan saat ini stok vaksin terutama Pfizer kosong.

"Sehingga meski ada vaksin Indovac maupun Zivifax, tapi tetap harus melihat regimen vaksin sebelumnya untuk menentukan dapat dilakukan booster atau tidak dengan vaksin yang saat ini ada," jelas dia.

Yuli juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Ia mengajak masyarakat untuk disiplin melakukan citamasjajar.

"Yaitu cuci tangan pada air mengalir dengan sabun, gunakan masker (sebaiknya wajib saat keluar rumah/di tempat keramaian), jaga jarak bila memungkinkan," ajaknya.

 
Berita Terpopuler