Gercep, Twitter Segera Hapus Akun dengan Centang Biru Lama

Penghapusan centang biru itu sebagian besar menerapkan proses manual.

AP Photo/Jeff Chiu
Pengguna yang menginginkan tanda centang biru terverifikasi baru harus membayar untuk Twitter Blue.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Twitter menyatakan akan menghapus tanda centang biru terverifikasi lama yang masih tersisa dari akun-akunnya. 

Baca Juga

Akan tetapi, banyak pihak belum percaya dengan janji Twitter sampai itu benar-benar menjadi aksi nyata. Hal tersebut lantaran pada awalnya perusahaan mengatakan akan "mulai" menghapus tanda centang pada 1 April 2023, tetapi sejauh ini belum semuanya terhapus.

Kabar terkini, akun Twitter Verified menyampaikan pembaruan. "Kami segera menghapus tanda centang terverifikasi lama. Untuk tetap terverifikasi di Twitter, individu dapat mendaftar ke Twitter Blue di sini: https://t.co/gzpCcwOXAX. Organisasi dapat mendaftar ke Organisasi Terverifikasi di sini: https://t.co/YtPVNYypHU," demikian bunyi cuitan @verified, Rabu (19/4/2023).

Dikutip dari laman The Verge, cuitan itu sebelumnya juga dituliskan CEO Twitter Elon Musk lewat akunnya sendiri pada 11 April. Belum diketahui apakah seluruh tanda centang biru lama akan hilang secara bertahap atau langsung dalam satu gerakan, mengingat penghapusan lencana itu sebagian besar menerapkan proses manual.

Sejauh ini, yang sudah diketahui meluas yakni hilangnya tanda centang terverifikasi akun The New York Times setelah media itu mengatakan tidak akan membayar biaya tinggi untuk akun organisasinya di Twitter. Saat dimintai komentar, email pers Twitter membalas dengan emoji kotoran, seperti tradisi baru-baru ini.

Dengan asumsi perubahan yang dijanjikan akan berhasil, pengguna yang menginginkan tanda centang biru terverifikasi baru harus membayar untuk Twitter Blue. Program itu sekarang tersedia secara global dan baru-baru ini meluncurkan lebih sedikit iklan untuk pelanggan.

Namun, mengingat pembayaran untuk Twitter Blue telah dianggap sebagai fitur untuk menyembunyikan tanda centang awal, banyak pihak merasa ragu orang-orang bersedia berlangganan program itu. Sementara, Musk tampaknya berniat membuat akuisisinya atas Twitter senilai 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 657,46 triliun) sepadan dengan biayanya.

 
Berita Terpopuler