Kondisi Kesehatan Donald Trump: Dari Covid-19 Hingga Kolesterol

Donald Trump kini tengah menghadapi 34 dakwaan terkait pemilu 2016.

AP Photo/Bryan Woolston
Mantan Presiden AS Donald Trump tiba di Trump Tower di New York pada hari Senin (3/4/2023).Trump pernah kena Covid-19, mengalami kelebihan berat badan, dan mengidap kolesterol tinggi.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum memberikan banyak informasi tentang kesehatannya selama bertahun-tahun dalam sorotan publik. Namun, kondisi kesehatannya sudah diteliti oleh sejumlah pakar di seluruh dunia.

Selama empat tahun menjabat, Trump sempat meremehkan Covid-19. Pada Oktober 2020, editorial New England Journal of Medicine bahkan secara khusus mengutuk Trump dan pemerintahannya atas respons mereka terhadap pandemi Covid-19.

Baca Juga

Baru kali ini, tim editorial meminta ada kepala negara dicopot. Dalam editorial yang ditandatangani oleh lebih dari tiga puluh editor, New England Journal of Medicine mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah merespons krisis pandemi Covid-19 dengan mengubahnya menjadi tragedi.

Di tahun yang sama, Trump terkena Covid-19 bersama istrinya, Melania. Dengan usia dan kelebihan berat badannya, Trump berisiko mengalami komplikasi Covid-19.

Kala itu, Trump menjadi salah satu dari deretan pemimpin dunia yang terkena Covid-19 pada awal pandemi. Dia dirawat sempat di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed lalu kembali ke Gedung Putih secara kontroversial dalam hitungan hari.

"Saya merasa sangat baik," kata dia melalui akun Twitter-nya.

Meskipun membuat klaim tentang kesembuhannya, kondisi Trump mungkin lebih parah daripada yang diakuinya di depan publik pada saat itu. Dokter Gedung Putih Sean Conley mengakui bahwa Trump mengalami demam tinggi dan kadar oksigen yang kurang optimal.

Trump juga dirawat dengan Remdesivir, obat yang dikenal dapat membantu pasien pulih dari virus. Empat orang yang mengetahui kondisi presiden, belakangan melaporkan pada 2021 Trump ternyata mengalami masalah paru-paru terkait pneumonia akibat infeksinya.

Saat menyelesaikan masa kepresidenannya, Trump terus menekankan kesehatannya yang sempurna. Kembali pada 2016, salah satu mantan dokter Trump bahkan menyatakan Trump mungkin adalah individu paling sehat yang pernah terpilih sebagai presiden.

Dilansir Express, Kamis (6/4/2023), tahun lalu, pemimpin Partai Republik membuat komentar sembarangan tentang kesehatan Trump. Kabar itu yang mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Pemerintah AS.

"Anda harus selalu berbicara tentang kesehatan. Anda terlihat sehat, tetapi besok, Anda mendapat surat dari dokter yang mengatakan untuk kontrol lagi. Itu pertanda tidak baik ketika dokter menggunakan kata 'lagi'," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.

Kolesterol. - (Republika)



Di tahun 2016, Trump pernah merilis surat dari dokter pribadinya yang merangkum pemeriksaan fisik. Surat tersebut menyatakan Trump kelebihan berat badan dan sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol, tetapi dalam kesehatan fisik yang sangat baik.

Pada 2018, laporan serupa dirilis oleh dokter Ronny L Jackson, seorang dokter Gedung Putih, yang menyatakan kondisi jantung Trump sangat baik walaupun memiliki kadar kolesterol LDL 143. Beberapa ahli medis di bidang kardiologi mencatat kadar kolesterol LDL Trump sangat tinggi, mengingat dia mengonsumsi 10 miligram Crestor, obat keras yang digunakan untuk menurunkan kolesterol.

Trump kini tengah berhadapan dengan 34 gugatan dari jaksa penuntut New York. Dia dinilai telah melakukan konspirasi untuk memengaruhi pemilu 2016 secara ilegal melalui serangkaian pembayaran uang tutup mulut yang dirancang membungkam klaim yang dikhawatirkan akan membahayakan pencalonannya.

Dakwaan berpusat pada pembayaran kepada penjaga pintu Trump Tower dan dua perempuan, salah satunya bintang porno Stormy Daniels. Mereka melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan Trump bertahun-tahun sebelumnya.

 
Berita Terpopuler