Lebih Dulu Ayam atau Telur? Ternyata Ini Jawabannya

Jawaban Abu Nawas tentang pertanyaan telur dan ayam

network /Muhyiddin Yamin
.
Rep: Muhyiddin Yamin Red: Partner

Patung Abu Nawas atau Nasarudin Hoja bersama keledainya. Foto: Wikipedia

BOYANESIA -- Lebih dulu telur atau ayam? Pertanyaan ini kerap tiba-tiba muncul di tempat tongkrongan. Saat nongkrong terakhir kali bersama sobat saya, Ilham dan Edi Bata di sebuah warung kopi di Jakarta, pertanyaan ini pun kembali muncul, bahkan menjadi perdebatan cukup alot.

Sebenarnya, pertanyaan ini hanya untuk iseng-iseng saja, untuk memecah kesucian malam dan melepas tawa sepulang kerja dari kantor. Karena itu, sesekali kami ajukan juga pertanyaan ini ke penjaga warkop dan bubuk ayam di hadapan kami. Kami pun terngakak-ngakak mendengar jawaban Aa’ penjaga warung.

Pertanyaan ini memang cukup menggelitik dan bisa memancing otak kita untuk berpikir secara logis. Lalu duluan mana ayam atau telur?

Sebagian dari kami ada menjawab ayam dan sebagian lagi menjawab telur, tentunya dengan rasionalitasnya masing-masing. Namun, seorang sufi terkenal, Abu Nawas ternyata juga telah berusaha menjawab pertanyaan ini.

Seperti dikisahkan, Raja Harun al-Rasyid mendapati bahwa ayam betinanya bertelur. Sebagai rasa syukur, Baginda Raja pun ingin menyelenggarakan sayembara.

Sayembaranya sederhana, Raja Harun al-Rasyid ingin bertanya mana yang lebih dulu ada telur atau ayam. Bagi yang bisa menjawabnya, maka akan diberikan hadiah satu pundi emas. Namun, jika tak mampu menjawab sanggahan Raja Harun al-Rasyid, peserta akan dihukum penjara.

Menyadari akan beratnya hukuman itu, dari seluruh penduduk Baghdad hanya empat orang yang mendaftar. Salah satunya adalah Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami.

Singkat cerita, tiga peserta pertama tidak mampu memberikan jawaban yang pas dan logis atas sanggahan Raja Harun al-Rasyid. Beranjaklah ke peserta keempat yaitu Abu Nawas.

Dengan segala kecerdikannya, Abu Nawas pun berusaha agar jawabannya logis dan Baginda Raja tidak membantahnya. Saat itu, Abu Nawas menjawab pertanyaan sayembara bahwa yang pasti telur dulu baru ayam.

Lalu, Raja Harun al-Rasyid meminta Abu Nawas untuk menjelaskan alasannya memilih telur. “Coba Terangkan secara logis,” kata Baginda Raja.

“Begini Baginda, ayam bisa mengenal telur. Sebaliknya telur tidak mengenal ayam,” kata Abu Nawas singkat

Mendengar jawaban Abu Nawas itu, Raja Harun al-Rasyid pun merenung cukup lama. Kali ini, ia pun tidak bisa menyanggahnya dan terpaksa harus memberi hadiah satu pundi emas kepada Abu Nawas.

Baca juga:

Para Filsuf dan Binatang Pun Berpuasa

Ngaji Syaban: Kisah Amalan Puasa 8 Nabi Terdahulu

 
Berita Terpopuler