Bagaimana Cara Terbaik Mengenali Telur yang Membusuk?

Ada beberapa cara untuk mengenali telur yang sudah membusuk.

Republika/Imas Damayanti
Telur ayam. Seperti susu, telur yang disimpan di lemari es pun bisa menjadi busuk.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti bahan makanan lainnya, telur juga bisa membusuk. Ada beberapa cara berbeda yang menyebabkannya membusuk.

Spesialis penyuluh ilmu pangan Dr Don Schaffner, mengatakan seiring waktu, makanan yang telah disimpan di lemari es pun bisa menjadi busuk tanpa harus menimbulkan ancaman kesehatan. Dr. Schaffner memberi contoh klasik susu basi.

Susu tidak akan berbahaya jika sudah dipasteurisasi. Namun, susu yang sudah cukup lama didiamkan di lemari es pada akhirnya akan berbau tidak enak, tidak terasa enak, dan tidak enak dilihat.

Baca Juga

"Hal yang sama berlaku untuk telur," ujar profesor terhormat di Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat ini, dilansir Bon Appetit, Rabu (14/3/2023).

Untuk mengetahui telur sudah busuk atau belum, Anda bisa mencoba metode tes apung yang populer di masyarakat. Untuk melakukannya, Anda butuh semangkuk air.

Masukkan telur ke dalam air. Jika tenggelam, itu berarti telur bagus untuk digunakan, sementara jika mengapung itu tandanya tidak bagus.

Schaffner menjelaskan teorinya adalah seiring bertambahnya usia telur, kantong udara di dalamnya tumbuh lebih besar, mengangkat telur tua ke permukaan. Namun, dia menuturkan tidak ada dasar ilmiah untuk tes apung ini.

Lalu, bagaimana cara terbaiknya? Pembawa acara podcast Food Safety Talk ini menganjurkan untuk memercayai indra Anda.

"Jika telur terlihat berbeda atau baunya sudah lain, itu akan menjadi indikasi bahwa mungkin ada bakteri pembusuk di dalamnya," kata Schaffner.

Telur mungkin mengeluarkan bau belerang atau bau tidak sedap lainnya. Jika Anda menyimpan telur di sebelah fillet ikan, misalnya, telur tersebut pada akhirnya akan mulai berbau amis.

Telur itu tidak akan enak dan harus dibuang. Ini dikarenakan telur dapat menyerap bau dari bagian dalam lemari es.

Selanjutnya, mungkin Anda melihat tanda visual, seperti konsistensi encer pada putih telur, yang secara ilmiah dikenal sebagai albumen, atau perubahan warna. Kontaminasi bakteri dapat menyebabkan albumen berubah warna kehijauan atau warna-warni. Segera buang telur yang sudah berubah warna.

Ada bercak darah pada kuning telur? Jangan khawatir, itu sangat normal. Ini disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah. Telur aman dikonsumsi asal dimasak dengan benar.

Bagaimana kalau ada satu kulit telur telah retak di dalam kemasan? Sebaiknya, buang telur itu.

Retakan pada kulit telur, sekecil apapun, dapat membuka jalan bagi bakteri untuk masuk ke dalam telur sehingga mempercepat pembusukan. Jika ragu, buang telur yang mungkin sudah busuk.

Di sisi lain, telur bisa mengalami pembusukan bakteri sehari-hari dan kontaminasi salmonella. Dua hal tersebut memiliki perbedaan.

"Biasanya, bukan patogen, seperti salmonella, yang menyebabkan makanan terlihat atau berbau menjijjikan," kata Schaffner.

Menurut Schaffner, itu adalah peran organisme pembusuk. Organisme tersebut tidak akan membuat manusia menjadi sakit, tetapi mereka dapat membuat makanan tidak menggugah selera.

Salmonella hanya dapat dideteksi di bawah mikroskop. Kebanyakan orang tidak memiliki cara untuk mengetahui kemungkinan telurnya terkontaminasi.

Schaffner memperingatkan telur yang terlihat bagus dan tidak berbau bukan berarti tidak mengandung salmonella. Langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegahnya adalah memastikan lemari es disetel ke suhu 4,4 derajat Celsius atau lebih rendah serta memasak telur dengan salmonella pada suhu minimal 65.5 derajat Celsius.

Ketika ditangani dengan benar, bahkan telur yang terkontaminasi pun masih dapat digunakan. Misalnya, untuk membuat kue atau masakan lain yang membuat seluruh bagian telur matang sempurna.

 
Berita Terpopuler