Gagal di Eropa, Antonio Conte Tampak Malas di Tottenham

Conte seperti ogah-ogahan melatih Tottenham.

AP Photo/Alastair Grant
Pelatih kepala Tottenham Antonio Conte memberi isyarat pada pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Tottenham Hotspur dan AC Milan di stadion Tottenham Hotspur di London, Kamis (9/3/2023) dini hari WIB.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte mengaku tidak dapat memberikan jaminan atas masa depannya bersama klub asal London Utara. Pasalnya, Conte gagal menjawab ekspektasi hierarki klub pun fan the Lilywhites pada kampanye 2022/2023.

Baca Juga

"Ini sejatinya bukan hal yang tepat untuk membicarakan tentang masa depan. Tapi, saya di sini memiliki kontrak dengan Tottenham," kata Conte menjelaskan dikutip Enfield Independent, Kamis (9/3/2023).

Tottenham tersingkir dari wakil asal Italia AC Milan setelah bermain imbang tanpa gol pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Tottenham Hotspur, London, dini hari tadi. Rossoneri lolos dengan agregat akhir 1-0 atas the Lilywhites.

Hasil ini jelas menjadi pukulan keras bagi pasukan Antonio Conte setelah mereka sebelumnya tersisih di Piala FA atas tim Championship Sheffield United beberapa waktu lalu.

Disamping persoalan tersebut kesehatan Conte, yang membuatnya menghilang dari pinggir lapangan terus mempercepat spekulasi bahwa masa jabatannya di London Utara segera berakhir. Setidaknya hingga musim panas 2023 nanti.

"Sekarang kami harus menyelesaikan musim. Saya memiliki kontrak hingga Juni dan senang bekerja di sini tetapi pada akhirnya akan membuat keputusan, klub tahu betul visi saya. Jadi kita akan membicarakan dengan dewan tentang persoalan ini nanti," sambung allenatore 53 tahun.

Partai melawan Milan kali pertama Conte kembali ke pinggir lapangan sejak Februari lalu setelah dokter memerintahkannya untuk beristirahat selama dua setengah pekan kembali dari operasi kandung empedu.

"Kenyataannya adalah kami tersingkir dari Piala FA dan sekarang Liga Champions. Yang bisa saya katakan adalah kami sedang bekerja untuk mencoba meningkatkan dan melangkah."

Berbanding terbalik kesedihan Spurs jadi kebahagian bagi Milan, yang mengamankan tempat perempat final di kompetisi Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2012 silam.

 
Berita Terpopuler