Hati-Hati, Makanan Tinggi Garam, Gula, dan Lemak Bikin Kita Cepat Tua

Batasi asupan makanan yang tinggi garam, gula, dan lemak.

Pixabay
Seorang perempuan memegang makanan manis (ilustrasi). Makanan manis dapat menimbulkan inflamasi yang mempercepat proses penuaan.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda gemar mengonsumsi makanan dan minuman tinggi garam, gula, dan lemak (GGL)? Waspadalah, ternyata makanan dan minuman jenis itu bisa memicu proses penuaan yang lebih cepat.

Hal ini diungkapkan oleh Presiden Direktur Miracle Clinic Group, dr Lanny Juniarti. Menurutnya, makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi atau makanan dengan glikemik indeks tinggi menimbulkan inflamasi atau peradangan.

Baca Juga

"Reaksi inflamasi di tubuh kita akan mempercepat proses penuaan," ujar dokter Lanny usai acara peluncuran Miracle Ultimate #Emface di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Selain itu, lanjut dr Lanny, makanan yang tinggi garam akan cenderung merentensi air atau menahan air di dalam tubuh. Inilah yang membuat orang gampang bengkak, misalnya duduk lama gampang bengkak, wajahnya sembap.

"Sirkulasi darah kita jadi enggak bagus juga karena badan kita untuk menyerap air, menahan air," ujarnya.

Selain gula dan garam, lemak juga harus dibatasi. Pilih makanan yang rantainya panjang atau unsaturated fat, misalnya dengan mengurangi lemak hewani dan memperkaya protein atau lemak dari nabati dari almond dan kacang-kacangan.

"Jadi sekarang harus pandai-pandai memilah dan memilih, bukan enggak boleh makan, tapi dibatasi dan dipilih," ujarnya.

Atur pola makan agar lebih sehat. Menurut dr Lanny, di Indonesia cenderung, orang cenderung mengasup karbohidrat tinggi.

"Boleh makan karbohidrat, tapi harus batasi jumlahnya," katanya.

Untuk asupan makanan dan minuman yang baik untuk kulit adalah yang mengandung antioksidan. Antioksidan diperlukan untuk meregenasi kulit.

"Makanan yang menunjang antioksidan seperti buah dan sayur," tutur dr Lanny.

Sebaiknya, hindari makanan yang diawetkan. Sebab, makanan berpengawet mengandung bahan-bahan yang juga menimbulkan efek inflamasi di tubuh.

Faktor Lain yang Picu Penuaan Dini



Selain pola makan, dr Lanny menjelaskan ada beberapa faktor dari luar lain yang memengaruhi penuaan dini pada kulit. Iklim, sinar matahari, pola makan, pola tidur, tingkat stres, dan perawatan yang salah bisa menjadi pemicunya.

Sementara itu, faktor dari dalam tubuh yang mempengaruhi penuaaan adalah genetik. "Jadi bisa jadi genetik kita bagus, tetapi gaya hidup berantakan, cara merawat kita kurang tepat, ya ini jadi masalah juga," ungkapnya.

Oleh karena itu, dr Lanny mengingatkan untuk merawat kulit dari dalam dan dari luar tubuh. Dari luar, kulit bisa dijauhkan dari risiko penuaan dini dengan menggunakan sun block untuk mengatasi paparan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.

Sementara itu, jika berada diruang ber-AC, pasti kulit akan mengalami dehidrasi. Dokter Lanny mengingatkan untuk menjaga kulit dengan mencukupi kebutuhan hidrasi tubuh dan memakai pelembap.

Selain itu, tidur yang cukup. Kurang tidur akan menimbulkan radikal bebas di kulit. Begitu juga dengan merokok.

"Jadi sebaiknya dihindari," kata dr Lanny.

 
Berita Terpopuler