Pangeran Harry Baru Didiagnosis ADHD, Mengapa tak Terdeteksi Saat Masih Anak-Anak?

Pangeran Harry baru mendapatkan diagnosis ADHD saat dewasa.

AP Photo
Tangkapan layar tak bertanggal ini dikeluarkan oleh ITV pada Jumat 6 Januari 2023 menunjukkan Pangeran Harry dari Inggris berbicara selama wawancara dengan Tom Bradby dari ITV untuk program Harry: The Interview. Pangeran Harry baru mendapatkan diagnosis ADHD.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry akhirnya mengetahui bahwa dirinya menyandang Attention Deficit Disorder (ADD). Diagnosis tersebut didapatnya dari seorang pakar trauma yang mendampinginya selama berbulan-bulan untuk mengatasi masalah kesehatan mentalnya terkaitan kematian ibunya Putri Diana dan sorotan dalam hidupnya.

"Suka atau tidak suka, saya mendiagnosis Anda dengan ADD (istilah lama untuk ADHD alias attention deficit hyperactivity disorder)," ucap pakar trauma, dr Gabor Mate.

Baca Juga

Dr Mate mengabarkan Harry diagnosis ADHD tersebut dalam sesi tanya jawab berbayar online pada Sabtu (4/3/2023) lalu. Harry meresponsnya dengan santai dengan mempertanyakan kemungkinan dirinya harus menerima saja diagnosis gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas itu atau mendalaminya lagi.

Dr Mate yang kini berusia 79 tahun itu adalah tokoh yang dinilai kontroversial karena membela serangan roket Palestina terhadap warga sipil Israel dan melabeli pemerintah Israel sebagai teroris. Di Amerika Serikat, dokter mana pun dapat mendiagnosis pasien dengan ADHD, berbeda dengan di Inggris yang mensyaratkan diagnosis ditegakkan oleh psikolog, psikiater, atau spesialis ADHD.

Aktivis ADHD dan CEO ADHD UK, Henry Shelford, mengatakan bahwa Harry mungkin tidak didiagnosis dengan kondisi tersebut di sekolah. Sebab, saat Harry masih sekolah, ADHD belum terlalu dikenali.

Di Inggris, diagnosis ADHD pada anak baru diakui secara resmi pada 2000-an. Sementara Harry lulus sekolah sebelum itu.

"Itu berarti dia dan banyak anak lainnya hampir tidak memiliki kesempatan untuk teridentifikasi di sekolah," kata Shelford.

ADHD diakui untuk orang dewasa Inggris pada 2008. Pembicaraan tentang ADHD dan orang dewasa telah berkembang sejak saat itu, tetapi jalan masih panjang untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang kondisi tersebut.

Shelford menjelaskan ADHD memengaruhi setiap aspek kehidupan, mulai dari saat bangun, sepanjang hari, dan ketika hendak tidur lagi. Ini adalah kondisi yang sangat sulit untuk dijalani.

"Seperti yang ditunjukkan secara signifikan dalam angka bunuh diri, orang dewasa dengan ADHD lima kali lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri daripada mereka yang tidak memiliki ADHD," papar Shelford.

 
Berita Terpopuler