Gejala Penyakit Hati Berlemak Dapat Terlihat dari Kondisi Sekitar Mulut

Penyakit hati berlemak nonalkohol dapat menghambat penyerapan nutrisi tertentu.

Safebee
Seorang pria memegang pipinya sambil mengernyit (ilustrasi). Gangguan pada organ hati juga dapat memicu gejala lain yang muncul di wajah, seperti bengkak, gatal, dan rosacea.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) dapat menyebabkan defisiensi nutrisi yang menghasilkan spektrum gejala klinisnya sendiri. Ruam di sekitar mulut dapat menandakan bahwa disfungsi hati telah mengganggu konsentrasi zink dalam darah.

Penyakit hati kronis seperti NAFLD diketahui menghambat penyerapan nutrisi tertentu, seperti zink. Artinya, orang yang memiliki kadar lemak abnormal di hati juga akan mengalmi kekurangan zink yang mendasarinya.

Kesimpulan itu diperkuat oleh penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Metabolism Open pada 2021, yang menyebut sejumlah penyebab potensial prevalensi defisiensi zink pada pasien NAFDL. Laporan ini menyatakan bahwa pasien NAFLD terbukti secara signifikan mengurangi konsentrasi serum zink dibandingkan dengan pasien tanpa masalah kesehatan serupa.

Selain itu, dilansir Express, Jumat (3/3/2023), konsentrasi zink yang lebih rendah ini ditemukan terkait dengan stadium fibrosis hati yang lebih tinggi pada pasien dengan NAFLD. Para penulis menyatakan bahwa resistensi insulin, diabetes, obesitas, hipertensi, penurunan penyerapan dari saluran pencernaan, dan asupan makanan yang tidak memadai, semuanya dapat menjadi penyebab potensial untuk kadar zink yang rendah.

Pada 2022, sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menjelaskan bahwa zink merupakan elemen penting untuk pemeliharaan kehidupan. Itu karena zink berperan sebagai pusat aktivitas kofaktor untuk ratusan enzim.

Baca Juga

Ahli gizi Emma Derbyshire yang bekerja untuk Bassetts Vitamins menjelaskan bahwa zink adalah mineral yang membantu berkontribusi pada fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Zink dikenal untuk memodulasi kekebalan antivirus dan antibakteri serta respons peradangan.

"Dalam hal asupan zink, sekitar 18 persen anak usia 11 hingga 18 tahun serta satu dari 20 orang dewasa memiliki asupan zink harian di bawah ambang batas yang lebih rendah," papar Emma.

Penulis laporan tahun 2022 juga menunjukkan bahwa kekurangan zink terkait erat dengan dermatitis. Itu artinya, kadar zink yang tidak optimal dapat memicu berbagai gejala yang muncul di kulit.

Gangguan pada organ hati juga dapat memicu gejala lain yang muncul di wajah, seperti bengkak, gatal, dan rosacea. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sejumlah besar pasien NAFLD tidak mengalami gejala apa pun.

Kabar baiknya, penelitian sebelumnya yang dipimpin oleh University of North Carolina, Greensboro, Amerika Serikat, mengindikasikan suplemen zink untuk dapat mengurangi akumulasi lipid di hati sekaligus memperbaiki kerusakan hati. Namun, individu yang mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen zinc tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

 
Berita Terpopuler