Inflasi AS Diprediksi Mereda, Kenaikan IHSG Berlanjut

IHSG naik ke level 6.941,85 atau menguat sebesar 0,60 persen.

Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, Selasa (14/2/2023), ditutup menguat.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, Selasa (14/2/2023), ditutup menguat. IHSG naik ke level 6.941,85 atau menguat sebesar 0,60 persen dibandingkan perdagangan kemarin. 

Baca Juga

Sektor healthcare, energy, transportation & logistic, infrastructure, consumer non cyclicals, basic marterial bergerak positif dan menopang kenaikan IHSG. Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp 8,02 triliun. 

Menguatnya IHSG sejalan dengan bursa regional Asia yang bergerak zona positif. Hal ini seiring sikap pelaku pasar yang optimistis inflasi Amerika Serikat di bulan Januari 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya.

"Pelaku pasar berekspentasi inflasi yang lebih rendah ini akan mendorong The Fed membuka ruang kebijakan moneter yang tidak agresif," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (14/2/2023).

Pasar memprediksi inflasi di AS akan mengalami penurunan dari sebelumnya 6,5 persen menjadi 6,2 persen. Katalis positif lainnya yaitu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mempertimbangkan untuk bertemu dengan diplomat China Wang Yi.

Pasar berharap kedua pejabat negara tersebut dapat bertemu sehingga bisa mendinginkan hubungan kedua negara yang sedang memanas tersebut.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat 0,74 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya SIDO, KLBF, AKRA, INTP, dan GOTO. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya INKP, EMTK, ARTO, ANTM, dan EXCL.  

 

 
Berita Terpopuler