Cegah Diabetes, Coba Kunyah Makanan dengan Perlahan!

Kebiasaan itu bisa melawan diabetes dan penyakit jantung.

www.freepik.com
Air liur mengubah rasa makanan menjadi lebih enak. (ilustrasi). Mengunyah makanan dengan perlahan dapat membantu melawan diabetes dan penyakit jantung.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengunyah makanan dengan baik dan perlahan dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menghalau penyakit. Seorang dokter asal Austria, Peter Gartner, mengatakan kebiasaan itu bisa melawan diabetes dan penyakit jantung.

Menurut Gartner, makan seharusnya tidak dilakukan dengan terburu-buru, sebab berisiko tersedak dan kemungkinan makanan tidak dicerna sempurna. Kebiasaan menelan tanpa mengunyah dengan baik juga dapat menyebabkan radang usus serta merusak sel-sel kekebalan di dalamnya.

Gartner mengatakan, rata-rata orang mengunyah makanan hanya dalam 10 detik. Padahal, mengunyah dalam jumlah kunyahan ideal (sekitar 30 kali untuk setiap gigitan) membuat makanan "dipecah" dengan baik oleh air liur dan dikirim ke usus dalam bentuk yang lebih mudah dicerna, sehingga tak membuat usus kelelahan.

Direktur di spa medis Park Igls di Austria itu mengatakan, menjaga usus dalam kondisi yang baik dapat mencegah protein yang terkait dengan parkinson berpindah dari usus ke otak. Terlebih, kinerja usus yang buruk telah dihubungkan dengan diabetes tipe dua, penyakit jantung, dan depresi.

Baca Juga

Rekomendasi Gartner untuk mengunyah perlahan didasarkan pada teori pelopor medis abad ke-20, Franz Mayr. Mayr adalah seorang dokter Austria yang percaya bahwa kesehatan umum yang baik terkait dengan usus dan pasien dapat diobati dengan menjaganya agar tetap dalam kondisi yang baik.

Dahulu, Mayr bahkan menjalankan sesi pelatihan teknik mengunyah untuk mengajarkan orang-orang makan lambat. Gartner setuju dengan itu. Sebab, bila seseorang tidak mengunyah dengan benar, usus harus mencerna makanan lebih berat dan gas jadi kian menumpuk. Ketika seseorang mengunyah 30 kali, ada lebih banyak kemungkinan enzim air liur melakukan tugasnya.

"Idenya (Mayr) adalah bahwa usus adalah pusat tubuh kita. Terbukti bahwa dia benar. Segala sesuatu di tubuh kita secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan usus kita,\" ungkap Gartner, dikutip dari laman Express, Jumat (10/2/2023).

 
Berita Terpopuler