Aktor Shazam! Zachary Levi Dikritik Akibat Komentar Soal Vaksin Pfizer

Cicitan Zachary Levi soal Pfizer dinilai bahayakan Shazam! Fury Of The Gods.

EPA/NINA PROMMER
Zachary Levi akan tampil di Shazam! Fury Of The Gods. Pernyataan Levi di Twitter soal Pfizer membuat penggemar menduga dia termasuk kelompok sayap kanan.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Zachary Levi mungkin sedang membuat Warner Bros pusing sekarang. Pasalnya, pemeran Shazam! yang sekuel filmnya akan segera tayang itu tengah menghadapi kritikan meluas akibat komentarnya soal raksasa farmasi Pfizer.

Pada Ahad (29/1/2023), Levi mengunggah ulang cicitan akun yang mendukung pandangan antivaksin. Status itu mengklaim Pfizer adalah "bahaya nyata bagi dunia". Cicitan aslinya berbunyi, "Apakah Anda setuju atau tidak, bahwa Pfizer benar-benar berbahaya bagi dunia?".

Levi mengutip status itu, lalu menambahkan komentar "Setuju sekali". Jawabannya membuat banyak pihak terkejut, terutama karena dia membuat cicitan ulang dari sumber akun yang punya pandangan antivaksin dan retorika transfobia.

Sikapnya itu memicu spekulasi bahwa dia mungkin seorang sayap kanan yang sepakat pada retorika antivaksin. Warganet maupun penggemar sang aktor segera bereaksi.

Baca Juga

Sebagian berharap Levi tidak benar-benar punya pandangan antivaksin. Bahkan, ada yang meminta Levi menghapus unggahan tersebut.

"Meskipun saya setuju bahwa perusahaan farmasi membutuhkan pengawasan yang lebih baik, Anda me-retweet itu, terutama ketika kebanyakan orang yang mencela itu adalah antivaksin, sangat mengecewakan. Mengharapkan ada klarifikasi tentang apa maksud Anda," kata seorang warganet pada komentarnya di status Levi.

Beberapa orang berpikir Levi merusak filmnya sendiri yang belum tayang. Sekuel Shazam! Fury Of The Gods yang dijadwalkan rilis pada 17 Maret 2023 di Amerika Serikat diprediksi bakal terimbas oleh pernyataan media sosial Levi, sebab banyak penggemar yang kecewa.

"Bung, beginilah caramu akan membunuh filmmu bahkan sebelum dimulai," ujar salah satu warganet.

"Hei, ini publik, kau tahu itu kan," ucap pengguna Twitter lainnya. Namun, ada juga yang mendukung Levi karena tidak takut menyuarakan pendapat pribadinya.

Setelah mengetahui beragam reaksi tersebut, Levi membuat penjelasan atas cicitannya. Dia mengutip siaran pers pada 2009 yang mengungkap sebuah kasus penipuan yang saat itu juga melibatkan Pfizer.

"Hanya satu contoh dari apa yang saya maksud," tulisnya.

Terlepas dari hiruk-pikuk soal antivaksin di Twitter, Levi menggunakan media sosial lainnya, yakni Instagram, untuk mengumumkan kabar duka. Pada Ahad (29/1/2023), Levi menyampaikan bahwa ayahnya, Darrell Pugh, meninggal dunia beberapa hari sebelumnya setelah berjuang melawan kanker.

"Menyaksikan seseorang meninggal perlahan karena kanker adalah salah satu pengalaman terburuk yang saya lewati. Tetapi mengetahui bahwa dia tidak lagi terjebak dalam tubuh yang sakit, dan sekarang bernyanyi karaoke di surga, memberi saya begitu banyak kedamaian dan kegembiraan," tutur Levi.

Levi berterima kasih kepada semua orang yang sudah mengirimkan doa. Pria 42 tahun itu juga mengingatkan siapa saja untuk tidak lupa memeluk orang-orang tercinta, mengobrolkan semua hal yang perlu dibicarakan. Ketika saatnya tiba, Levi mengatakan tidak apa-apa merelakan mereka untuk kembali ke "tempat semuanya dimulai", dikutip dari laman AceShowbiz, Selasa (31/1/2023).

 
Berita Terpopuler