Jamur Seperti di The Last Of Us Dapat Timbulkan Ancaman Global?

Di The Last of Us, jamur cordyceps membuat manusia jadi zombie kanibal.

Dok HBO Max
Di The Last of Us, aktris senior Christine Hakim berperan sebagai Prof Ratna ahli mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dia dimintai bantuannya untuk memeriksa jenazah seseorang yang terinfeksi jamur cordyceps.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial The Last of Us merupakan tayangan yang menggambarkan dunia pasca apokaliptik, yakni saat di mana populasi manusia menyusut karena infeksi jamur. Di The Last of Us, wabah berupa penyakit yang menyerang otak telah mengubah manusia menjadi zombie kanibal.

Faktanya, ancaman itu ternyata bukan hanya karya fiksi saja. Seorang ahli mengatakan ada alasan untuk khawatir tentang peristiwa serupa terjadi di dunia nyata.

Dalam The Conversation, profesor imunologi dan imunoterapi di University of Birmingham di Inggris, Rebecca Drummond, menulis bahwa jamur di serial itu sebenarnya didasarkan pada jamur zombie cordyceps di kehidupan nyata yang menginfeksi serangga. Serangga yang terinfeksi menjadi kesulitan mengendalikan tindakan mereka karena jamur mengambil alih sistem sarafnya.

Baca Juga

Jamur tersebut lalu menyembul keluar dari serangga yang terinfeksi. Drummond menyebut bahwa pandemi jamur yang menyebar cepat sangat tidak mungkin terjadi, tetapi bukan berarti potensi penyebaran jamur tidak lagi menjadi perhatian.

Drummond mengatakan diperkirakan ada sekitar tiga juta spesies jamur yang berbeda. Karena itu, upaya mengembangkan obat untuk melawan infeksi jamur akan rumit.

Jamur memiliki biokimia yang mirip dengan tubuh manusia. Munculnya jamur yang kebal obat juga membuat manusia terancam.

"Pastinya potensi bahaya jamur perlu lebih banyak perhatian sebelum terlambat," kata Drummond, dilansir The Sun, Ahad (29/1/2023).

Drummond menyebut bahwa infeksi jamur lebih sukar dibandingkan dengan jenis infeksi lain karena antijamur lebih sedikit. Meskipun infeksi jamur tidak mungkin menyebabkan pandemi atau kiamat zombie di seluruh dunia, Drummond mengatakan masih ada alasan untuk khawatir.

"Jumlah orang yang sakit akibat infeksi jamur serius terus meningkat selama setengah abad terakhir," ujar Drummond.

Drummond mengatakan cordyceps di The Last of Us tidak beradaptasi untuk tumbuh pada suhu internal tubuh manusia. Jamurnya juga tidak mampu bersaing dengan sistem kekebalan manusia yang jauh lebih maju daripada serangga untuk menginfeksi otak dan sistem saraf manusia pada saat yang sama.

Namun, Drummond menyoroti masalah jamur lain yang dapat menimbulkan ancaman global berikutnya. Infeksi jamur parah dapat menyebar dari paru-paru ke organ lain, termasuk otak.

Infeksi pada otak dari jamur yang paling mematikan disebabkan oleh Cryptococcus neoforman, yang dapat menyebabkan meningitis kriptokokus. Data menunjukkan bahwa sekitar 100 ribu orang meninggal akibat penyakit ini setiap tahun, tanpa infeksi jamur lain yang menyebabkan lebih banyak kematian pada manusia.

Pakar menjelaskan bahwa infeksi ini terjadi ketika seseorang dengan sistem kekebalan yang rusak (biasanya disebabkan oleh AIDS) menghirup spora jamur.

"Jamur lolos dari paru-paru dan masuk ke otak, meskipun bagaimana persisnya hal ini terjadi tidak dipahami dengan baik. Begitu berada di otak, pasien yang terinfeksi mengalami gejala seperti sakit kepala parah, demam, masalah penglihatan, dan kejang," kata Drummond.

Drummond juga memperingatkan meningkatnya kasus ragi Candida. Dia mengatakan jamur Candida auris sangat memprihatinkan karena resisten terhadap hampir semua obat antijamur.

"Itu dapat menyebar dengan cepat di sekitar rumah sakit dan panti jompo, menyebabkan infeksi serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah," ujar Drummond.



Drummond menjelaskan infeksi ini mirip dengan sepsis, di mana jamur masuk ke dalam darah dan organ hingga mencegahnya bekerja dengan baik. Candida auris menonjol karena kemampuannya untuk tumbuh pada suhu yang lebih tinggi atau mampu bertahan hingga 42 derajat Celsius.

Salah satu karakter dalam The Last of Us menunjukkan bahwa perubahan iklim kemungkinan akan menghadirkan masalah baru bagi infeksi jamur. Drummond mengatakan kenaikan suhu bisa berarti bahwa jamur harus beradaptasi, yang pada gilirannya meningkatkan jumlah spesies yang dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia.

Drummond mengatakan Candida auris tumbuh di tiga benua hampir bersamaan. Para peneliti berteori bahwa pemanasan iklim global mungkin berkontribusi terhadap kenaikannya.

"Apakah kenaikan suhu global lebih lanjut mengarah pada jamur super-bug yang lebih berbahaya masih harus dilihat," kata Drummond.

Pada tahun lalu, para ahli menemukan virus zombie yang telah terperangkap di bawah danau beku selama 50 ribu tahun. Ahli penyakit memperingatkan lebih banyak virus mematikan dapat dilepaskan saat permafrost mencair pada suhu yang lebih tinggi.

Sebuah tim ahli medis dari Aix-Marseille University menemukan "pandoravirus" kuno di permafrost yang mencair di Siberia, Rusia. Penyakit itu, ditemukan terperangkap di bawah dasar danau di Yakutia selama 48.500 tahun, diyakini sebagai virus "hidup" tertua yang ditemukan sejauh ini. Temuan itu menginfeksi organisme bersel tunggal dan diyakini tidak menimbulkan ancaman bagi manusia.

 
Berita Terpopuler