BI Jambi Dorong UMKM Tembus Pasar Ekspor

Kopi dan madu asal Jambi punya peluang yang besar untuk ekspor.

dok. Republika
Bank Indonesia Provinsi Jambi mendorong produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat menembus pasar ekspor. (ilustrasi).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Bank Indonesia Provinsi Jambi mendorong produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat menembus pasar ekspor.

"Kami mengamati kopi dan madu asal Jambi punya peluang yang besar untuk ekspor," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Eva Ariesty di Jambi, Jumat (20/1/2023).

Eva mengatakan kebijakan pengembangan UMKM BI melalui program UMKM potensial, UMKM Digital dan UMKM Go Ekspor. Hingga 2022, terdapat dua UMKM binaan BI Jambi yang masuk pasar ekspor yakni KKBB (Koperasi Koerintji Barokah Bersama) di Kabupaten Kerinci dan produk Madu CLB.

Ke depan untuk produk kopi, BI mencanangkan perluasan kluster dan replikasi program. Perluasan kluster di Koperasi Koerintji Barokah yang dilakukan berupa pengembangan eco eduwisata kopi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempertahankan Kopi Kerinci agar tetap menjadi produk unggulan ekspor Jambi.

BI Jambi juga mereplikasi program berupa pengembangan kopi robusta di Merangin, Jambi. Pengembangan kopi robusta sebenarnya sudah inisiasi sejak dua tahun ini tapi memang belum berjalan dengan baik karena masih banyak indikator dari tahapan pengembangan ekspor itu yang perlu benahi, katanya.

Selanjutnya, BI juga berencana melibatkan Koperasi Barokah untuk pengembangan kluster UMKM berorientasi ekspor di kawasan Jangkat dan Serampas Merangin.

Baca Juga

Sama halnya dengan itu, produk madu asal Jambi juga akan didorong siap ekspor, yang mana sejauh ini sudah terdapat sejumlah UMKM yang berminat untuk menjalankannya. Produk madu ini memiliki potensi pasar cukup besar apalagi sudah memiliki peternakannya. Apalagi ada permintaan tinggi dari pasar internasional Malaysia dan Singapura yakni jenis honeycomb yakni madu beserta sarang.

Bank Indonesia dalam hal ini akan mendukung dari sisi kelembagaan, tata kelola, bisnis matching, bantuan teknis dan perizinan ekspor. Bank sentral sejauh ini memiliki metode untuk pengembangan UMKM agar siap ekspor, mulai dari seleksi dalam tiga tahun, program kluster, pelatihan, studi banding, pameran dan bussiness matching.

 
Berita Terpopuler