Joroknya Nggak Ketolongan, Restoran China di Inggris Kena Denda Rp 111,9 Juta

Restoran China Kensington Takeaway didenda Rp 111,9 Juta karena sangat tak higienis.

Dok Liverpool City Council
Foto yang dibagikan Liverpool City Council di Inggris memperlihatkan betapa menjijikkannya kondisi peralatan memasak di restoran China Kensington Takeaway.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL — Belum lama ini, Dewan Kota Liverpool, Inggris mendenda restoran China Kensington Takeaway sebesar 6.000 pound sterling atau Rp 111.922.380. Sanksi tersebut dijatuhkan setelah inspektor menyaksikan langsung restoran itu mengalami serangan tikus, namun tidak menerapkan langkah pengendalian hama yang memadai.

Saat melakukan inspeksi di Kensington Takeaway pada Agustus 2021, petugas kesehatan lingkungan dari Dewan Kota Liverpool juga menemukan bahwa tempat tersebut sangat tidak higienis. Bisnis diwajibkan tutup segera karena "mendatangkan risiko terhadap kesehatan".

Liverpool Echo melaporkan ada kotoran tikus di seluruh tempat, termasuk di peralatan penyiapan makanan dan di kemasan makanan. Kensington Takaway juga terbukti tidak becus melakukan protokol pembersihan.

Baca Juga

Buktinya, tumpukan sisa makanan dan minyak bergelimang di sana-sini. Sejumlah lubang yang memberikan akses bagi hewan pengerat juga ditemukan oleh inspektor.

Dilansir Express, Jumat (20/1/2023), Kensington Takeaway langsung ditutup. Tikus merupakan hewan pembawa zoonosis (penyakit menular dari hewan ke manusia), mulai dari Salmonella, Campylobacter, dan Listeria, serta Hantavirus yang dapat menyebabkan penyakit serius, terutama pada orang yang rentan seperti anak-anak, lansia, imunokompromais, dan ibu hamil.

Setelah penutupan paksa diperintahkan, pekerjaan perbaikan dilakukan dan Kensington Takeaway diberi izin untuk dibuka kembali. Pemeriksaan kembali dilakukan pada Maret 2022, tetapi inspektor lagi-lagi menemukan kotoran tikus, restoran tampak tidak rutin dibersihkan, dan masih terdapat beberapa celah dan lubang yang berfungsi sebagai tempat masuknya tikus.

Tempat itu ditutup untuk umum sekali lagi selagi pekerjaan perbaikan dilakukan. Kensington Takeaway dibuka kembali pada April 2022 setelah penilaian berikutnya oleh petugas.

Dalam kasus yang disidangkan di Liverpool Magistrates Court pada 22 Desember 2022, Direktur Kensington Takaway Ltd, Keihan Nikseresht Somehsaraei, didenda 5.200 pound sterling atau sekitar Rp 97,1 juta, ditambah biaya 750 pound sterling atau sekitar Rp 14.002.062 dan biaya tambahan korban sebesar 190 pound sterling atau sekitar Rp 3,5 juta. Dia mengaku bersalah atas 20 pelanggaran peraturan kebersihan keamanan pangan.

Dalam vonis, Hakim Distrik Boswell mengatakan kondisi tersebut menimbulkan risiko serius bagi kesehatan pelanggan. Lagi pula, menurut hakim, "akal sehat memberi tahu Anda bahwa tempat itu tidak dapat diterima".

Kensington Takeaway tidak lagi beroperasi. Tempat tersebut sekarang berada di bawah manajemen operator bisnis makanan baru.

Berbicara tentang kasus tersebut, Wali Kota Liverpool, Joanne Anderson mengatakan kasus ini menunjukkan pengabaian yang mengejutkan terhadap kesehatan masyarakat. Kondisi Takeaway yang buruk dapat mengakibatkan banyak pelanggan menjadi sangat tidak sehat.

"Ini denda yang signifikan dan menyoroti betapa seriusnya kami menindak pelanggaran semacam ini. Tidak dapat diterima untuk mengoperasikan bisnis dengan cara ini dan kami tidak akan menoleransinya," ujar Anderson yang juga merupakan anggota kabinet utama untuk portofolio Neighbourhoods.

Anderson menyebut kasus ini mengirimkan pesan yang kuat ke gerai makanan di seluruh kota, yakni jangan berpuas diri. Ia menyebut timnya tidak cuma sekali melakukan inspeksi.

"Mereka akan datang kembali untuk memeriksa setiap tempat untuk memastikan standar yang sesuai dipertahankan, dan jika tidak, tindakan akan diambil," kata Wali Kota Liverpool tersebut.

"Saya ingin berterima kasih kepada tim kesehatan lingkungan kami, para petugas memberikan layanan yang luar biasa di seluruh kota sehingga penduduk dan pengunjung dapat mengharapkan standar setinggi mungkin ketika mereka mengunjungi gerai makanan apa pun."

 
Berita Terpopuler