CEO Universal Music Kecam Maraknya Musik Kualitas Rendah di Platform Streaming

Universal Music sedang garap inovasi untuk ciptakan ekosistem musik yang lebih sehat.

www.freepik.com
Mendengarkan musik (ilustrasi). Universal Music Group menyesalkan maraknya penggunaan klip pendek musik berkualitas rendah di platform musik streaming.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Universal Music Group, Lucian Grainge, menyesalkan maraknya penggunaan klip pendek musik berkualitas rendah di platform musik streaming. Ia mengatakan bahwa klip tersebut merusak pengalaman penggemar sekaligus merugikan artis karena tak dikenai royalti.

Dalam catatan tahun baru kepada staf Universal, Grainge mengatakan bahwa platform menggunakan musik populer untuk memikat pelanggan. Namun, algoritma mengarahkan pengguna ke konten murahan.

"Algoritma menarik mereka pada konten berkualitas rendah yang dalam beberapa kasus hampir tidak dapat dianggap sebagai 'musik'," kata Grainge, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga

Grainge mengungkapkan bahwa peluncuran model berlangganan Spotify pada tahun 2011 telah terbukti menguntungkan industri musik. Namun, setelah hampir satu dekade, menurut dia, model bisnis seperti itu sudah tidak bisa lagi diandalkan.

"Seiring kemajuan teknologi dan perkembangan platform, inovasi model bisnis juga dibutuhkan," kata dia.

Grainge melihat, saat ini ada ketidaksinkronan antara penggemar yang ingin mendukung karya musik idolanya dan cara biaya berlangganan dibayar oleh platform. "Kita membutuhkan model bisnis yang diperbarui yang memberi penghargaan kepada artis, penggemar, dan label," jelas dia.

Grainge mengatakan perusahaan sedang menggarap inovasi untuk mewujudkan dan menciptakan ekosistem musik yang lebih sehat dan lebih kompetitif pada tahun 2023.

 
Berita Terpopuler