Jadikan Menari Sebagai Latihan Fisik, Efektif Nggak Ya Buat Jaga Kebugaran?

Ada banyak latihan tari yang berbeda untuk disesuaikan dengan kemampuan.

Antara/Zabur Karuru
Instruktur zumba memimpin latihan secara daring di sebuah tempat kebugaran di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2020). Ada tarian yang menggabungkan kekuatan dan kardio, dengan hasil akhir meningkatkan kekuatan, kekencangan, dan kelenturan otot.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menemukan aktivitas yang disukai adalah kunci untuk tetap aktif. Salah satunya, dengan menari, yang juga didukung berbagai fitur di media sosial. Selain untuk bersenang-senang, efektifkah menari sebagai latihan fisik untuk menjaga kebugaran?

Sebelum adanya berbagai tantangan TikTok sepertu saat ini pun, tari aerobik sudah populer pada 1970-an dan 1980-an. Sejak awal 2000-an, zumba juga telah menjadi fenomena budaya pop. Ada banyak latihan tari yang berbeda untuk disesuaikan dengan kemampuan. 
 
"Latihan menari memberikan tantangan kardiovaskular yang sangat baik dan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat kebugaran," kata pelatih tari bersertifikat Rachel MacPherson, dikutip dari laman Patient.info, Senin (9/1/2023).

MacPherson menjelaskan, menari memicu peningkatan kesehatan jantung, pengurangan risiko diabetes tipe dua, tidur lebih nyenyak, stres berkurang, dan pengendalian berat badan. Tentunya, latihan tari yang berbeda memiliki manfaat berbeda. 

Ada tarian yang menggabungkan kekuatan dan kardio, dengan hasil akhir meningkatkan kekuatan, kekencangan, dan kelenturan otot. Sementara, bentuk tarian aerobik disebut ampuh mendukung kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis. 

Menari memicu pelepasan endorfin sehingga membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati. Penelitian juga menunjukkan bahwa menari dapat meningkatkan jumlah sel di hipokampus otak, wilayah otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka panjang dan jangka pendek.

Efek lain dari menari yakni meningkatkan neuroplastisitas, kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi. Melakukan satu sesi tarian telah terbukti mengurangi ketegangan dan depresi, sekaligus meningkatkan energi. Intervensi tari terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pengidap parkinson dan alzheimer.

Baca Juga

Namun, saat berolahraga, konsistensi sangat penting. Supaya bisa tetap konsisten, orang butuh motivasi kuat untuk melakoninya. Itu akan membuatnya menikmati latihan dan kemungkinan besar bisa melanjutkannya untuk jangka panjang.

Untuk menumbuhkan motivasi, seseorang bisa mengikuti kelas tari bersama teman. Bisa juga dengan menjalin pertemanan baru di kelas kebugaran berbasis tarian yang tersedia di sekitar.

Di sisi lain, tidak masalah juga apabila lebih nyaman melakukannya di rumah dengan menyimak Youtube. Seperti halnya kelas olahraga apa pun, selalu ada risiko cedera saat melakukan latihan menari. Saran dari MacPherson adalah tidak melakukan terlalu cepat atau berlebihan.

"Pastikan tetap pada gerakan dasar, mungkin perlu istirahat sehari di antara latihan tari yang sangat intens. Tapi, secara keseluruhan, menari adalah aktivitas berisiko rendah yang bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan," jelasnya.

 
Berita Terpopuler