Megawati: Ada yang Pura-Pura Jadi Sahabat Kalau Ada Perlunya

Ketum Megawati menyindir ada yang pura-pura jadi sahabat kalau ada perlunya.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1). Ketum Megawati menyindir ada yang pura-pura jadi sahabat kalau ada perlunya.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya akan berulang pada 23 Januari mendatang. Namun ia mengaku tak akan menggelar perayaan besar-besaran.

Baca Juga

"Aku mau makan sama anak cucu wae, yang merasa sahabatku, saya undang. Yang ndak sahabat, ndak (diundang)," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

Dirinya mengaku tak akan mengundang orang-orang yang tak dianggap sahabatnya. Lanjutnya, Megawati berseloroh bahwa terkadang ada orang yang mengaku-ngaku sebagai sahabat ketika ada perlunya saja.

"Ya kan banyak, banyak loh yang ndak seneng sama saya, tapi kalau udah perlu baru pura-pura bersahabat," ujar Megawati.

Di samping itu, ia mengingatkan bahwa partainya memiliki tiga pilar yang harus dijalankan. Namun, ia menyoroti masih adanya orang-orang yang tidak disiplin dan tak menjalankan tiga pilar tersebut.

Meski tak keluar dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Megawati tetap melakukan pemantauan terhadap kader-kadernya. Tegasnya, kadernya yang tidak berdisiplin dalam berpartai adalah sosok yang tidak memiliki harga diri.

"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati.

Ia menanyakan kepada ribuan kader yang hadir di JIExpo, sosok yang tak berdisiplin harus diapakan. Lalu, terdapat banyak kader di sana yang meneriakkan bahwa sosok tersebut harus dipecat.

"Jadi ibu musti apa dong? Ibu musti apa? Hayo jawab sendiri, ibu musti apa? Tuh akeh sing meneng, timbang sing teriak. Satu suara, ibu musti apa?" tanya Megawati dijawab dengan teriakkan pecat.

 
Berita Terpopuler