BPBD Sebut Banjir di 20 Desa di Grobogan Mulai Surut

Sebelumnya banjir menggenangi 2.419 rumah dan 14 fasilitas pendidikan.

Antara/Yusuf Nugroho
Warga bermain di depan sekolah yang tergenang air di Desa Cingrong, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022). (Ilustrasi)
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN--Banjir yang melanda 20 desa di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, mulai surut seiring dengan menurunnya intensitas hujan. Sebanyak 20 desa tersebut tersebar di delapan kecamatan.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, banjir semula melanda 20 desa di wilayah Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Brati, Klambu, Godong, Tawangharjo, Kradenan, dan Ngarinan.

"Per Rabu (4/1) pukul 17.00 WIB genangan banjir di lima kecamatan sudah surut," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan Masrikan di Grobogan, Kamis (5/1/2023).

Menurut dia, banjir sudah surut di wilayah Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Tawangharjo, Godong, dan Kradenan. Permukiman warga yang tergenang akibat banjir sudah berkurang signifikan.

Masrikan mengatakan bahwa sebelumnya banjir menggenangi 2.419 rumah dan 14 fasilitas pendidikan di 20 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Grobogan. Saat ini, ia melanjutkan, hanya 187 rumah yang masih tergenang.

Baca Juga

Rumah warga yang masih tergenang tersebar di Desa Lemahputih, Krangsari, Temon, dan Kronggendi wilayah Kecamatan Brati. Menurut Masrikan, banjir juga masih menggenangi areal persawahan di wilayah Kecamatan Brati, Godong, dan Klambu.

Selain mengakibatkan banjir, hujan lebat menyebabkan tanah longsor di Desa Kalisari dan Kalanglundo di Kecamatan Ngaringan. Meskipun banjir mulai surut, Masrikan mengatakan, petugas BPBD bersama relawan tetap siaga menghadapi kemungkinan banjir datang lagi karena musim hujan belum berakhir.

 
Berita Terpopuler