'Kraken', Subvarian Omicron Agresif yang Sudah Menyebar ke-70 Negara

Subvarian Kraken mampu menyebar dengan cepat.

Max Pixel
SARS-CoV-2, virus penyebab Covid 19 (ilustrasi). Subvarian omicron XBB.1.5 menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 di AS dan Inggris.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Subvarian omicron XBB.1.5 telah menyebar ke-70 negara. Melihat sifatnya yang cukup agresif hingga mendominasi kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Inggris, para ilmuwan pun menjulukinya varian "kraken".

Kraken disebut memiliki mutasi yang mengkhawatirkan. Pakar penyakit menular di University of California, Dr John Swartzberg, menjelaskan bahwa XBB memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan, bisa menempel ke sel tubuh dengan cepat, serta lebih tangguh daripada subvarian lain.

Baca Juga

Merujuk data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), XBB.1.5 kini bertanggung jawab atas lebih dari 40 persen dari semua kasus Covid-19 di AS, peningkatan dramatis dari sebulan yang lalu ketika jumlahnya kurang dari empat persen kasus. Di negara bagian Timur Laut, termasuk Connecticut dan Vermont, XBB.1.5 pada dasarnya telah mengambil alih karena menyumbang lebih dari 75 persen kasus baru yang dilaporkan.

"Ini menyebar dua kali lipat dari pekan lalu," kata seorang ahli biologi komputasi, Andy Rothstein, seperti dilansir Insider, Kamis (5/1/2023).

Rothstein, yang bertanggung jawab atas program pengujian dan sekuensing di bandara untuk Concentric by Ginkgo, divisi biosecurity dari perusahaan bioteknologi Boston, mengatakan bahwa varian XBB.1.5 lebih menular dan lebih kebal terhadap antibodi daripada varian omicron lainnya. Varian XBB.1.5 adalah turunan dari XBB, yang merupakan gabungan dari dua versi BA.2 (pakar menyebutnya sebagai "varian rekombinan").

XBB.1.5 pertama kali ditemukan di AS di Timur Laut sekitar New York dan Connecticut, dan memiliki beberapa trik mutasi baru. Secara khusus, menurut Rothstein, XBB memiliki mutasi baru yang disebut F486P, yang telah meningkatkan varian tersebut, dengan memungkinkannya menempel pada reseptor ACE2 di tubuh manusia dengan lebih mudah.

Secara praktis, ini bisa membuat virus lebih baik dalam menyebar dan menginfeksi kita daripada XBB asli. Tidak jelas apakah XBB.1.5 akan sepenuhnya mendominasi kasus di AS, seperti yang dilakukan BA.5 di musim panas.

Akan tetapi, Rothstein mengatakan ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa subvarian omicron mungkin bertanggung jawab atas sebagian besar kasus domestik dalam waktu dekat. Paling tidak, kemungkinan akan bersirkulasi untuk sementara waktu dengan varian lain.

Karakteristik subvarian XBB. - (Republika)

Namun demikian, para ahli belum bisa mendeteksi apakah XBB.1.5 akan menyebabkan infeksi yang lebih ganas, yang akan membuat pasien lebih sakit daripada mereka yang terinfeksi varian omicron lainnya. Bukti awal menunjukkan bahwa kraken tampaknya tidak membuat orang sakit parah, tidak seburuk delta.

"Ini mirip seperti omicron lainnya," kata pakar penyakit menular Dr John Swatzberg.

Beban kasus Covid-19 menurun baik secara keseluruhan di AS maupun di Timur Laut, tempat XBB.1.5 paling umum. Swartzberg menyebut itu kejutan yang luar biasa mengingat liburan dan semua pertemuan dalam ruangan yang berlangsung musim dingin ini.

Meskipun tingkat rawat inap Covid-19 sedikit meningkat, kasus parah tersebut mungkin tidak mencerminkan XBB.1.5. Kemungkinan besar, itu karena peningkatan penyebaran penyakit terpantau pada pertengahan Desember, sebelum varian kraken sangat lazim.

"Kami hampir menjadi korban dari terlalu banyak sains dalam arti bahwa kami dapat melacak varian baru ini dengan sangat baik, tetapi kami benar-benar tidak tahu bagaimana menafsirkannya dengan baik," kata Swartzberg.

Menurut Swartzberg, vaksin juga masih bekerja dengan baik terhadap XBB.1.5. Data awal menunjukkan booster Covid-19 bivalen baru memberikan perlindungan yang layak terhadap XBB.1.5.

"Ini tidak ideal, tapi lebih baik dari yang seharusnya. Perlindungan yang cukup baik terhadap XBB dalam hal rawat inap dan kematian, mungkin tidak banyak untuk mencegah infeksi," kata Swartzberg.

Untuk pencegahan saat ini, Swartzberg tetap menyarankan untuk tetap mendapatkan vaksin, baik flu maupun Covid-19. Ia merekomendasikan untuk memakai masker seperti N95 atau KN95 setiap kali berada di dalam ruangan atau tempat umum.

 
Berita Terpopuler