Berkaca dari Korea, Sujiwo Tejo: Indonesia Perlu Kenalkan Kuliner Nusantara Lewat Film

Sujiwo Tejo mengamati Korea konsisten promosikan kuliner tradisionalnya lewat film.

EPA/YONHAP
Mi instan produksi Korea Selatan semakin populer di luar negeri berkat film Parasite. Budayawan Sujiwo Tejo menyebut Indonesia perlu melakukan langkah serupa dengan Korea dalam mempromosikan kuliner tradisional lewat film.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan, aktor, dan pemeran Sujiwo Tejo mendorong Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) untuk mengenalkan aneka kuliner Nusantara kepada dunia melalui film. Ia menilai upaya itu harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.

"Saya kalau lihat film Korea, tidak ada satu pun tanpa adegan makan-makan," kata pemilik nama lengkap Agus Hadi Sudjiwo itu sembari menikmati satai Maranggi di daerah Cibungur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (1/1/2022).

Menurut aktor kelahiran Jember 60 tahun silam tersebut, film-film Korea dengan bangga mengenalkan dan mempromosikan aneka kuliner tradisional di negaranya. Bahkan, Korea Selatan dengan bangga menyoroti kuliner dari negaranya secara detail.

Baca Juga

Sebagai contoh pada bagian tertentu film yang diproduksi menampilkan secara dekat saat mi dimakan. Hal tersebut diyakini Sujiwo akan memengaruhi orang untuk mencoba kuliner yang ditampilkan.

Seharusnya, menurut Sujiwo, hal tersebut juga bisa ditiru atau dicontoh oleh Parfi maupun pihak-pihak terkait lainnya agar kuliner Nusantara terus dikenal di kancah internasional. Salah satu dampak nyata yang dilihat budayawan sekaligus penulis tersebut tak jarang malah generasi muda di Tanah Air lebih mengenal atau mengetahui tentang kuliner Korea dibandingkan kuliner asli bangsanya.

"Anak-anak di sini lebih banyak mengenal kimci daripada asinan, dan itu saya sayangkan," ujar dia pula.

Ke depan, Sujiwo menyarankan, pemerintah terutama kementerian atau lembaga negara yang berkaitan dengan hal tersebut untuk mendorong setiap film yang diproduksi hendaknya menyoroti aneka kuliner asli Indonesia. Ia berharap Parfi sebagai lembaga yang konsentrasi pada film membuat semacam kesepakatan bersama yang pada intinya setiap film yang diproduksi hendaknya menampilkan adegan kuliner.

"Kalau pecel atau karedok ditonton orang Afrika kan bagus," ujarnya lagi.

 
Berita Terpopuler