Rusia Tembakan 100 Rudal ke Ukraina dalam Sehari

Ledakan terdengar di beberapa kota, termasuk ibu kota Kiev.

EPA-EFE/STRINGER
Asap mengepul dari kebakaran di objek infrastruktur setelah serangan drone di Kyiv (Kiev), Ukraina, 19 Desember 2022, di tengah invasi Rusia. Sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina saat Rusia melepaskan lebih dari 100 rudal pada Kamis (29/12/2022) pagi.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BAKHMUT -- Sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina saat Rusia melepaskan lebih dari 100 rudal pada Kamis (29/12/2022) pagi. Ledakan terdengar di beberapa kota, termasuk ibu kota Kiev.

Baca Juga

"Serangan udara besar-besaran. Lebih dari 100 rudal dalam beberapa gelombang," tulis penasihat kantor kepresidenan Oleksiy Arestovych di Facebook.

Kepala wilayah Mykolaiv Ukraina juga melaporkan keberadaan rudal Rusia di udara. Menurut koresponden Reuters dan laporan media lokal, ledakan terdengar di Kiev, Zhytomyr dan Odesa. Pemadaman listrik diumumkan di wilayah Odesa dan Dnipropetrovsk, yang bertujuan untuk meminimalkan potensi kerusakan infrastruktur energi.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, tetapi Ukraina mengatakan pengeboman hariannya menghancurkan kota, kota kecil, dan infrastruktur negara dari listrik hingga medis. Penembakan Rusia, menurut Wakil kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskyy Kyrylo Tymoshenko, menghantam area bersalin sebuah rumah sakit di kota Kherson, meskipun tidak ada yang terluka.

Staf dan pasien dipindahkan ke tempat penampungan. "Itu menakutkan... ledakan mulai tiba-tiba, gagang jendela mulai robek... oh, tangan saya masih gemetar. Ketika kami sampai di ruang bawah tanah, penembakan belum selesai. Tidak semenit pun," kata seorang ibu baru bernama Olha Prysidko.

Zelenskyy dalam sebuah pidato video mengimbau warga Ukraina untuk memeluk orang yang dicintai, memberi tahu teman bahwa mereka menghargai mereka, mendukung rekan kerja, berterima kasih kepada orang tua. Dia meminta agar lebih sering bersukacita dengan anak-anak.

"Kami tidak kehilangan kemanusiaan kami, meskipun kami telah mengalami bulan-bulan yang mengerikan. Dan kami tidak akan kehilangannya, meski ada tahun yang sulit di depan," ujarnya.

 

Serangan itu terjadi setelah penolakan Istana Kremlin terhadap rencana perdamaian Ukraina. Moskow bersikeras bahwa Kiev harus menerima aneksasi atas empat wilayahnya yang telah direbut, Luhansk dan Donetsk di wilayah timur serta Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.

"Tidak akan ada rencana perdamaian yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia", kata juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (28/12/2022).

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada kantor berita pemerintah Rusia RIA, gagasan Zelenskyy untuk mengusir Rusia dari Ukraina timur dan Krimea dengan bantuan Barat dan membuat Rusia membayar ganti rugi adalah ilusi. Sedangkan kantor berita Rusia TASS mengutip Lavrov menyatakan, Rusia akan terus membangun kekuatan tempur dan kemampuan teknologinya di Ukraina.

 

Lavrov mengatakan, pasukan Moskow yang dimobilisasi telah menjalani pelatihan serius. Sementara banyak yang sekarang berada di lapangan, mayoritas belum berada di garis depan. 

 
Berita Terpopuler