Mengenal Cara Virus Covid-19 Bermutasi dan Cara Imunitas Tubuh Bekerja

Pandemi sudah memasuki tahun keempat dan virus Covid-19 terus bermutasi.

www.pixabay.com
Pandemi sudah memasuki tahun keempat dan virus Covid-19 terus bermutasi.
Rep: Santi Sopia Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 mendekati tahun keempat ketika Omicron terus bermutasi dan menjadi lebih kebal terhadap sistem kekebalan tubuh. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa varian yang diturunkan dari Omicron menunjukkan lebih 'pintar' menghindar dari sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga

"Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian dan menjadi varian paling menular yang kami lihat sejauh ini, termasuk semua sub-varian yang beredar," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, dikutip dari CBC News, Rabu (28/12/2022).

Terkait cukup atau tidaknya hal itu mendorong gelombang infeksi baru, tergantung pada kondisi seperti ukuran dan waktu gelombang Omicron sebelumnya. Kemudian terkait lanskap kekebalan regional dan cakupan vaksinasi Covid-19. Di Kanada, misalnya, perbedaan kekebalan tingkat populasi dan tren global menunjukkan kasus Covid-19 dapat meningkat pada  perayaan Tahun Baru.

Namun, apa artinya mutasi, dan bagaimana cara kerja kekebalan tubuh manusia? Berikut jawaban ahli, berdasarkan hal yang diketahui pada tahap pandemi ini.

 

Apa itu mutasi?

Mutasi adalah perubahan kode genetik virus Covid-19, dan beberapa mutasi tidak berpengaruh. Mutasi virus menyebabkan perubahan protein yang dapat membantu virus dengan membuatnya lebih mudah menular, atau kemampuan berpindah dari satu orang ke orang lain. Mutasi bisa berbahaya bagi virus jika sistem kekebalan lebih unggul dari patogen.

WHO mencatat saat ini ada sekitar 540 mutasi Omicron, tetapi hanya lima yang di bawah pengawasan. Varian yang menjadi perhatian menunjukkan satu atau beberapa ciri dibandingkan dengan versi asli atau leluhur dari virus, yaitu menyebar lebih mudah dan enyebabkan penyakit lebih parah.

Secara khusus, dokter dan ilmuwan mengamati mutasi pada protein lonjakan virus. Itulah yang digunakan virus untuk mengambil sel kita dan kemudian memasukinya. Dr Theresa Tam, kepala petugas kesehatan masyarakat Kanada, pada pertengahan Desember, mengatakan subvarian BQ 1.1 dari Omicron menjadi kebal ke titik di mana pengobatan antivirus tidak bekerja. 

"Kami harus memantau kerentanan virus terhadap obat-obatan ini," kata Tam.

Data pengurutan genetik juga menunjukkan varian yang lebih menghindari kekebalan meningkat, sementara BA.5 yang mendominasi di musim panas, telah menurun. Hal itu berarti kasus Covid akan menurun lebih lambat dengan infeksi yang lebih tinggi dan rawat inap saat musim virus pernapasan berlangsung, katanya.

 

Bagaimana cara kerja kekebalan tubuh?

Profesor imunologi Dawn Bowdish di McMaster University mengatakan, jika virus memungkinkan sistem kekebalan menangkisnya, maka itu akan menjadi permainan mikroba. Untuk bertahan hidup, varian keturunan Omicron seperti BQ1.1 mengikis pertahanan kekebalan tubuh.

Virus menginfeksi host untuk membuat salinan dirinya sendiri. Dalam proses menggunakan sel sebagai pabrik virus, orang menjadi sakit.

Namun, tidak semua orang yang terpapar virus tersebut jatuh sakit. Diibaratkan, sistem kekebalan seperti kastil abad pertengahan dengan penghalang berbeda. Itu seperti tembok yang mengelilingi bangunan, parit, dan kemudian penjaga bersenjata.

Pertama, ada tembok luar untuk mencegah penyerbu. Menurut ahli, penghalang utama  untuk mencegah patogen pernapasan adalah hidung. Dalam kasus Covid-19, hal yang oleh para ilmuwan disebut sebagai kekebalan mukosa ditemukan di saluran hidung dan faring, yang biasa disebut tenggorokan. Saat virus mendekat, respons kekebalan alami tubuh manusia mencoba memanggil bantuan

“Ketika subvarian Omicron masuk ke hidung, mulut, atau terhirup, virus memiliki cara untuk mematikan respons kekebalan antivirus alami kita," kata Bowdish, Ketua Riset Kanada dalam penuaan dan kekebalan.

Begitu virus berhasil melewati lapisan pertahanan pertama, antibodi kemudian bertindak. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk membantu melawan infeksi. Itu juga bekerja untuk melindungi tubuh manusia dari sakit dengan virus yang sama di masa depan.

Antibodi perlu menempel pada virus agar efektif. Beberapa pekan setelah seseorang divaksinasi, sistem kekebalan menghasilkan banyak antibodi. Bahkan jika itu tidak menempel dengan baik, jumlah yang banyak cenderung menawarkan perlindungan. Imbalannya adalah manusia membutuhkan banyak energi untuk membuat antibodi, yang berkurang selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan.

"Dalam konteks Omicron, terdokumentasi dengan baik bahwa semakin dekat Anda dengan vaksin Anda, semakin kecil kemungkinan Anda terinfeksi virus karena beberapa minggu setelah Anda menerima vaksin, tingkat antibodi Anda sangat tinggi," kata Bowdish.

 
Berita Terpopuler