Indeks Kepuasan Jamaah Haji 2022 Capai 90,45 Poin

Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia cenderung meningkat sejak 2010.

Republika/Ali Yusuf
Petugas sedang estafet menurunkan barang bawaan jamaah haji embarkasi Solo (SOC 43) di Bandar Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulazis, Sabtu (13/8). Embarkasi SOC 43 ini merupakan penerbangan terakhir ke Tanah Air. Indeks Kepuasan Jamaah Haji 2022 Capai 90,45 Poin
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil survei Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 1443 H/2022 M mencapai 90,45 poin. Kepala BPS Margo Yuwono menyebut angka ini menjadi yang tertinggi sejak survei dilakukan pada 2010.

Baca Juga

"Sejak dilakukan pada 2010, angka indeks cenderung meningkat, walaupun sempat fluktuatif naik dan turun pada beberapa tahun pertama indeks dikeluarkan. Dengan nilai indeks ini, maka pelayanan haji 2022 merupakan capaian terbaik setelah 11 tahun survei dilakukan," ujar dia dalam paparan Rilis Hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) 1443 H/2022 M, Senin (19/12/2022).

IKJHI 2022 disebut mencapai angka 90,45, naik 4,54 poin jika dibandingkan dengan hasil indeks 2019, yaitu sebesar 85,91. Jamaah haji Indonesia disebut menerima semua layanan yang diberikan pemerintah secara sangat memuaskan.

Tingkat kepuasan tertinggi dicapai oleh daerah kerja/satuan operasi Makkah dengan nilai 91,57 poin, sementara kenaikan tertinggi diperoleh daerah kerja/satuan operasi Armuzna yang naik 7,06 poin dibanding 2019 yaitu 82,57.

Dari segi layanan non-Armuzna, Kepala BPS menyebut angka tertinggi diraih pelayanan transportasi bus antarkota dengan angka 91,93 poin. Posisi kedua ditempati layanan katering dengan 91,72, naik 4,00 poin dari 2019.

"Kenaikan indeks kepuasan jamaah haji di Madinah, Makkah dan bandara terjadi pada seluruh komponen pelayanan. Kenaikan indeks tertinggi pada komponen layanan transportasi bus antarkota," ucapnya.

 

Indeks kepuasan jamaah haji selama di Armuzna selama lima hari berada di angka 89,63, dari 82,57 pada 2019. Seluruh komponen layanan di armuzna mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi pada transportasi bus 11,15 poin dan pelayanan tenda 10,99 poin.

Sebagai catatan, Margo menyampaikan ada perbedaan karakteristik jamaah haji antara 2019 dan 2022. Sebagai akibat menyebarnya pandemi Covid-19, ada sejumlah pembatasan yang dilakukan Arab Saudi, sehingga jumlah jamaah yang berangkat dan usia mereka pun berbeda.

Pada penyelenggaraan haji 2022 disebut jamaah Indonesia sebanyak 100.051, 45 persen dari kuoata haji 2019 yaitu 221 ribu. Selain itu, usia maksimal jamaah haji 2022 adalah 65 tahun, yang mana mayoritas berusia 41-60 tahun sebanyak 75 persen, sementara pada 2019 usia di atas 71 tahun mencapai 8,78 persen.

"Pelaksanaan haji 2022 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada jumlah jamaah yang masih jauh dari normal dan karakteristiknya berusia jauh lebih muda. Ini menjadi catatan atas hasil indeks 2022," lanjutnya.

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS untuk mendapatkan hasil ini melalui pengisian kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Untuk memperkaya informasi, petugas juga melakukan wawancara dan observasi atas proses pelayanan yang diterima jamaah.

Alokasi sampel untuk survei ini adalah 14.400 jamaah haji, yang terbagi dua yaitu 6.400 jamaah gelombang 1 dan 8.000 jamaah gelombang 2. Adapun titik pengamatan petugas adalah Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelomban 1, Makkah pra-Armuzna, Armuzna, Makkah pasca-Armuzna dan Madinah gelombang 2.

 
Berita Terpopuler