Menggalang Solidaritas untuk Palestina dan Dunia Islam

MUI gelar seminar peringati Bulan Solidaritas untuk Bangsa Palestina dan Dunia Islam

Istimewa
MUI menyelenggarakan seminar internasional dengan tema Menggalang Solidaritas untuk Palestina dan Dunia Islam.
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sesuai dengan visi dan misinya yang senantiasa turut memajukan perdamaian dunia pada Rabu (30/11/2022) menyelenggarakan seminar internasional dengan tema Menggalang Solidaritas untuk Palestina dan Dunia Islam. Seminar ini diadakan dalam rangka memperingati Bulan Solidaritas untuk Bangsa Palestina dan Dunia Islam.

Baca Juga

Ketua Panitia Amirah Nahrawi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut. Ia menambahkan solidaritas kita pada Palestina harus berbentuk nyata yang salah satunya adalah dengan mendukung pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina. 

Penyelenggaraan seminar bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) ini sangat tepat waktunya, di tengah situasi internasional yang sedang menghadapi beragam krisis, mulai dari krisis diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang masih melanda seluruh dunia, krisis lingkungan, krisis pangan dan energi yang diakibatkan oleh konflik dan perang terbuka yang melibatkan adidaya, hingga krisis persaudaraan umat manusia yang diakibatkan oleh kekerasan antar agama.

Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan dalam sambutannya menyampaikan harapan krisis-krisis tersebut tidak menggeser perhatian masyarakat dunia terhadap krisis di Palestina, terhadap nasib bangsa Palestina yang hingga abad 21 ini masih hidup di bawah penjajahan otoritas zionis Israel. Semangat untuk terus membantu bangsa Palestina tidak boleh kendor, yaitu semangat untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di Hebron. Meskipun terdapat banyak kendala, tetapi diplomasi kemanusiaan ini tidak boleh kendor.

Menurutnya tekad membantu bangsa Palestina ini merupakan tekad bangsa Indonesia. "Kebutuhan biaya Rp 80 miliar itu kecil, apalagi sekarang sudah terkumpul Rp 27 miliar," kata Amirsyah.

MUI terus mendorong dan mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk membantu bangsa Palestina. "Kita juga mendoakan bangsa Palestina dan mendoakan tersebut sudah menjadi amalan seluruh bangsa Indonesia. Sekarang bangsa Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan, mari kita melaksanakan diplomasi kemanusiaan untuk saudara-saudara kita Bangsa Palestina. MUI siap dalam memfasilitasi penyaluran donasi dari seluruh bangsa Indonesia kepada bangsa Palestina," jelasnya.

Senior Vice President for Islamic Ecosystems Solution BSI Muhammad Syukron Habibi dalam kesempatan tersebut menyampaikan selamat kepada MUI yang terus bersemangat dalam misi perdamaian dan kemanusiaannya. Ia juga menyatakan kesiapan BSI untuk mendukung berbagai kegiatan MUI. 

Seminar internasional dibuka oleh Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, Duta Besar Bunyan Saptomo selaku moderator. Dia menyatakan kegiatan ini sesuai dengan maksud dan tujuannya yakni untuk menggalang solidaritas untuk bangsa Palestina dan dunia Islam.

Oleh karena itu dihadirkan para narasumber yang akan berbagi semangat solidaritas. Mereka adalah Duta Besar Muhsin Syihab, Staf Ahli Menlu Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, dan Wali Kota Hebron Tayseer Abu Sneineh.

Duta Besar Muhsin Syihab dalam presentasinya antara lain menyampaikan posisi dasar Indonesia terkait isu Palestina. Bagi Indonesia isu ini merupakan mandat konstitusi yang mengamanahkan bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

"Jika kita tidak membantu Palestina maka kita secara hakiki telah menghianati Konstitusi kita," ujar Muhsin.

Digarisbawahi pula bahwa Indonesia selalu mendorong solusi komprehensif melalui perundingan multilateral yang kredibel untuk two-state solution sesuai parameter internasional. Disayangkan, berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini sejak Camp David 1 (1979) hingga Abraham Accord (2021) sebanyak minimal 13 kali belum juga menghasilkan solusi damai yang permanen bagi bangsa Palestina.

Komitmen Indonesia bagi Palestina intinya adalah melalui empat jalur yakni politik, kemanusiaan, bantuan lain, dan rekonsiliasi. Melalui jalur politik, Indonesia sejak awal proklamasi kemerdekaan Palestina pada November 1988 telah mengakui kemerdekaan Palestina. Indonesia juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB dan terus menyuarakan isu Palestina di PBB dan forum lain seperti OKI dan GNB. 

Dalam jalur kemanusiaan, bantuan kemanusiaan Indonesia bagi bangsa Palestina disalurkan secara bilateral maupun melalui Lembaga multilateral seperti pada tahun 2020 melalui UNRWA (800 ribu dolar AS) dan ICRC (500 ribu dolar AS). Sedangkan pada jalur bantuan lain Indonesia telah menetapkan zero tariff bagi produk ekspor Palestina, mendukung proyek kemanusiaan pembangunan RS Indonesia di Hebron, dan perluasan Rumah Sakit Indonesia Indonesia di Gaza serta perbaikan beberapa bangunan sekolah. 

 

Untuk jalur mendukung rekonsiliasi Palestina, Indonesia terus mendorong dan senantiasa siap mendukung rekonsiliasi internal antar faksi di Palestina, seraya menekankan bahwa isu Palestina bukan merupakan isu agama, melainkan soal keadilan, nasionalisme, dan kemanusiaan. Oleh karena itu kebijakan umum Presiden Joko Widodo terhadap Palestina adalah menjaga persatuan dan kesatuan Palestina, meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral, mendukung bantuan kemanusiaan dan peningkatan kapasitas bangsa Palestina, serta siap memfasilitasi rekonsiliasi Palestina. 

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid juga menyatakan komitmen Kadin dan para pengusaha Indonesia untuk mengisi hubungan persahabatan Indonesia – Palestina dengan kegiatan nyata di bidang ekonomi dan industri. Kalangan pengusaha Indonesia senantiasa mendukung Palestina dan ingin melihat hubungan ekonomi diantara kedua negara dapat berkembang.

Kadin menyambut baik kebijakan Pemerintah Indonesia yang menetapkan zero tariff bagi produk Palestina yang diekspor ke Indonesia. Kadin juga siap memulai kegiatan usaha di Palestina yang produknya dapat diekspor ke negara-negara di Timur Tengah.

Sebagai ungkapan solidaritas terhadap bangsa Palestina, Kadin juga mendukung pembangunan RS Indonesia di Hebron. Kadin mengharapkan berdirinya RS Indonesia di Hebron tersebut akan membuka akses bagi warga Palestina di Kota Hebron, Tepi Barat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim telah menggarisbawahi pentingnya misi MUI dalam diplomasi kemanusiaan untuk Palestina yang menekankan perlunya terus menghidupkan semangat persaudaraan umat manusia (human fraternity) yang universal. Memberikan bantuan kemanusiaan merupakan perintah Allah SWT, yakni: “Saling menolonglah kamu dalam melakukan kebajikan dan takwa, dan jangan saling menolong pada perbuatan dosa dan permusuhan” (QS. Al Maidah: 2).

Dalam semangat ukhuwah tersebut, MUI mengajak dan mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut memberikan bantuan kemanusiaan bagi bangsa Palestina yang diwujudkan dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Kota Hebron. Bulan Solidaritas untuk Bangsa Palestina merupakan momen yang sangat tepat untuk menggalang bantuan kemanusiaan bagi Bangsa Palestina.

Bantuan kemanusiaan Indonesia tersebut merupakan perwujudan dari semangat persaudaraan umat manusia yang jika dilakukan oleh seluruh umat manusia karena soal kemanusiaan bersifat universal, maka tentunya akan berkontribusi bagi dicapainya penyelesaian isu Palestina secara damai dan adil yang didukung oleh seluruh masyarakat internasional. 

Wali Kota Hebron Tayseer Abu Sneineh yang menjadi pembicara pamungkas telah menyampaikan perkembangan di Hebron, kota legendaris yang berada di wilayah Tepi Barat yang rawan. Meskipun setiap saat warga di kota tersebut menghadapi ancaman penggusuran oleh otoritas Israel, tetapi Kota Hebron terus membangun.

Di kota tersebut terdapat sekolah-sekolah hingga institut pendidikan tinggi. Seluruh pembangunan di kota tersebut harus dijaga karena selalu dalam ancaman menggusuran oleh otoritas zionis Israel. Namun khusus untuk fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan semacamnya dapat dipastikan akan aman karena bersifat kemanusiaan.

Seluruh warga Hebron sangat mengharapkan proyek kemanusiaan pembangunan Rumah Sakit Indonesia tersebut akan dapat segera terwujud dan mereka siap untuk mengamankannya. Kesiapan warga Hebron juga ditunjukan dengan disediakannya tanah wakaf dari warga untuk lokasi rumah sakit. Mereka juga selalu menanyakan kepada wali kota tentang kapan dimulainya pembangunan rumah sakit tersebut. 

Menutup seminar internasional tersebut, Duta Besar Bunyan Saptomo kembali mengingatkan seluruh peserta Seminar baik yang hadir offline maupun online untuk mengajak masyarakat umum dan kalangan selebriti untuk memberikan donasinya pada pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina. 

 
Berita Terpopuler