Syaikh Shafiur Rahman Al-Mubarakfuri Sang Maestro Sejarah Islam

Studi Islam dan sastra Arab menjadi perhatian syaikh sejak kecil.

Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  Jika menyebut nama Syaikh Shafiurrahman Al-Mubarakfuri, kita langsung teringat karya fenomenalnya tentang Sirah Nabawiyyah. Dialah penulis kitab yang amat lengkap mengisahkan kehidupan Rasulullah SAW. Hingga kini, tak ada karya tulisan tentang sejarah nabi yang dapat menandingi pamor kitab karyanya tersebut.

Baca Juga

 Ar-Raheeq-ul-Makhtum, demikian judul asli karya ternama Al Mubarakfuri yang menjadi rujukan sejarah Rasulullah hingga kini. Kitab tersebut juga lebih dikenal The Sealed Nectar setelah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Di Indonesia, hampir semua penerbit besar mencetak karya tersebut, tapi dengan judul yang beragam.

Sang penulis merupakan ulama besar asal India. Nama lengkap dia yakni Safiur Rahman bin Abdullah bin Muhammad Akbar bin Muhammad Ali bin Abdul Mumin bin Faqirullah Mubarakfun Azami. Syaikh lahir pada pertengahan 1942 di Husainabad, sebuah desa berjarak satu mil dari kota industri Mubarakirpur, Kabupaten Azamgarh, Provinsi Utara India.

Dalam autobiografi syaikh yang dikutip dari situs Darussalam Publication, perusahaan yang mencetak buku The Sealed Nectar, syaikh mengisahkan ringkas perjalanan hidupnya. Menurutnya, ia mulai mempelajari Alquran sejak kecil dari kakek dan pamannya. Saat sekolah dasar di Madrasah Arabia Darut-Taleem di Kota Mubarakpur, ia mulai mempelajari pendidikan dasar Islam dalam bahasa Arab dan Persia.

Studi Islam dan sastra Arab menjadi perhatian syaikh sejak kecil. Ia pun melanjutkan studi tersebut di Madrasa Ehyaul Ulum di kota yang sama. Dua tahun kemudian, syaikh melanjutkan sekolah tinggi di Madrasah Faid Aam di Maunanth Bhanjan Kabupaten Azamgarh. Di institut yang sama, syaikh menyelesaikan studi Islam selama tujuh tahun hingga mendapat gelar Fadilat Degree pada 1961. Syaikh juga mendapat sertifikat Maulvi pada 1959 dan sertifikat Alim pada 1960 dari Dewan Pendidikan Negara.

 

 

Setelah menyelesaikan semua studinya, syaikh kemudian menjadi pengajar dan mengisi ceramah di beberapa tempat. Syaikh berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mengajar. Beberapa tempat pendidikan yang pernah ia ajar, yakni Madrasah Faid Aaam, Madrasa Darul Hadits, kemudian menjadi kepala sekolah di Madrasa Faidul Uluum dan memimpin Madrasah Saudi Darut Taleem. Adapun sebagai seorang penceramah, syaikh memulainya saat bergabung dengan Jamiah Salafiah Banaras.

Kekhususannya dalam sejarah Islam dimulai saat sebuah lembaga penelitian dibuka Universitas Islam Madinah pada 1408 H. Syaikh pun terpilih untuk membuat ensiklopedia sejarah nabi di lembaga penelitan tersebut di bagian Pusat Layanan Biografi Nabi.

Syaikh memang terkenal giat menulis. Selama menjadi guru, ia menghasilkan 17 buku dalam bahasa Urdu dan Arab. Dia juga pernah menjadi pimpinan redaksi majalah bulanan Urdu Muhaddith yang mulai terbit pada 1980. Hingga saat bergabung dengan Universitas Islam Madinah, syaikh pun aktif menulis sejumlah esai untuk publik.

Selain The Sealed Nectar, karya syaikh yang terkenal, di antaranya, When the Moon Split, History of Islam (revision), The History of Makkah Mukarramah, The History of Madinah Munawwarah, dan masih banyak lagi. Adapun, karya The Sealed Nectar merupakan pemenang dari kompetisi penulisan buku tentang sirah nabi yang diselenggarakan Rabithah Alam Al-Islami pada 1979. Karya syaikh mengalahkan ratusan karya ilmiah dari ulama lain. 

 

Hingga kini, buku tersebut terus diulang cetak. Buku itu bahkan dianggap paling autentik tentang kehidupan Rasulullah. Syaikh wafat pada Jumat, 1 Desember 2006, ba'da shalat Jumat di Kota Mubarakfur, India. Meski telah tiada, karyanya masih menjadi rujukan Muslimin hingga kini. Semoga pahala syaikh terus mengalir darinya, hingga akhir zaman. 

 
Berita Terpopuler