Twitter Pulihkan Akun Kanye West dan Donald Trump

Kanye West mulai kembali mencicit di Twitter pada Ahad.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Akun Twitter Kanye West telah dipulihkan. Rapper itu sempat membuat cicitan anti-Yahudi dalam perseteruannya dengan Sean Diddy Combs.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun Twitter milik rapper Kanye West kembali aktif lagi setelah beberapa diblokir waktu lalu akibat cicitan bernada rasisme. Laman Cnet pada Ahad (20/11/2022) waktu setempat melaporkan akun @kanyewest menuliskan "Tes tes mengecek apakah akun Twitter saya tidak diblokir".

West kembali mencicit tidak lama setelah Elon Musk memulihkan sejumlah akun yang sebelumnya diblokir oleh Twitter. Kanye West, yang mengganti namanya menjadi Ye, diblokir dari Twitter setelah mengunggah cicitan anti-Yahudi.

Akun West pulih pada awal bulan ini, tidak lama setelah Elon Musk membeli Twitter. Musk mengatakan dia tidak ikut campur soal pemulihan akun Kanye West.

Baca Juga

Kanye West tidak hanya dikunci dari akun Twitter, tapi juga Instagram dan Facebook setelah unggahan rasisme itu. Ketika itu, West menyerang sesama rapper Sean "Diddy" Combs yang mengirim pesan kepadanya berisikan permohonan agar berhenti mempromosikan kaus "White Lives Matter" yang ditampilkannya di acara YZY di Paris Fashion Week beberapa waktu lalu.

"Saya mencoba berbicara denganmu sebagai orang kulit hitam. Dan saya berbicara denganmu karena ini menyakiti orang-orang berkulit hitam. Berhentilah," kata Diddy dalam pesan singkatnya untuk Ye.
 
Seruan Diddy itu tidak diterima dengan baik oleh Ye. Dia malah menjawab dan menyebut pesan apapun yang Diddy kirim kepadanya akan diunggah ke media sosialnya.
 
"Apa pun yang kamu kirim dalam SMS ini akan saya posting," kata Ye menjawab pesan itu sebelum mengunggah tangkapan layar percakapan mereka ke akun Instagram miliknya yang memiliki 18 juta pengikut.

Ye yang berusia 45 tahun itu menuduh Diddy dikendalikan oleh orang-orang Yahudi dengan menyebutkan permintaannya bukan permainan. "Saya menggunakan Anda sebagai contoh untuk menunjukkan kepada orang-orang Yahudi yang menyuruh Anda menelepon saya bahwa tidak ada yang bisa mengancam atau memengaruhi saya," kata Ye.

Unggahan tersebut kemudian dihapus oleh Meta, yang merupakan pengendali Facebook dan Instagram milik Mark Zuckerberg. Sekitar sepekan setelah diblokir dari media sosial arus utama, Ye mengumumkan rencananya untuk membeli platform Parler. Platform media sosial ini populer di kelompok sayap kanan.

Musk, dalam berita yang disiarkan Reuters, Ahad (20/11) waktu setempat, mengadakan jajak pendapat untuk memulihkan akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sekitar 15 juta pengguna Twitter atau 51,8 persen memilih pemulihan akun Trump.

"Orang-orang sudah memilih. Trump akan dipulihkan," cicit @elonmusk.

 
Berita Terpopuler