Zelenskiyy Tuding Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Kherson

Para penyelidik telah mendokumentasikan lebih dari 400 kejahatan perang Rusia.

AP Photo/Bernat Armangue
Di desa Vavylove, seorang prajurit Ukraina memeluk ibunya setelah dipersatukan kembali untuk pertama kalinya sejak pasukan Rusia menarik diri dari wilayah Kherson, Ukraina selatan, Minggu, 13 November 2022. Perebutan kembali Kherson oleh Ukraina merupakan kemunduran yang signifikan bagi Kremlin dan itu terjadi sekitar enam minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menganeksasi wilayah Kherson dan tiga provinsi lain di Ukraina selatan dan timur — yang melanggar hukum internasional — dan menyatakannya sebagai wilayah Rusia.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Ahad (13/11/2022) menuduh tentara Rusia melakukan kejahatan perang dan membunuh warga sipil di Kherson. Pekan lalu, tentara Ukraina berhasil merebut kembali wilayah Kherson setelah pasukan Rusia menarik diri.

Baca Juga

"Para penyelidik telah mendokumentasikan lebih dari 400 kejahatan perang Rusia. Mayat warga sipil dan prajurit yang tewas telah ditemukan," kata Zelenskiy. 

Kuburan massal telah ditemukan di sejumlah tempat di seluruh Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia, termasuk jenazah warga sipil di wilayah Kharkiv dan di Bucha. Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan tersebut.

Sebuah komisi PBB pada Oktober mengatakan, kejahatan perang dilakukan oleh Rusia di Ukraina. PBB mendesak pasukan Rusia bertanggung jawab atas sebagian besar pelanggaran hak asasi manusia atas perang tersebut. Pasukan Ukraina tiba di pusat wilayah Kherson selatan pada Jumat, setelah Rusia meninggalkan satu-satunya ibu kota regional yang telah direbutnya sejak Moskow melancarkan invasi pada Februari.

Penarikan itu menandai mundurnya perang besar ketiga Rusia. Ini juga menjadi langkah pertama Rusia yang menyerahkan kembali kota yang sebelumnya telah direbut. Perusahaan utilitas di wilayah Kherson bekerja untuk memulihkan infrastruktur penting yang rusak. Sebagian besar rumah di kota ini masih tanpa listrik dan air.

Pada Ahad (13/11/2022), baku tembak artileri bergema di seluruh Kherson. Namun baku tembak ini tidak menghalangi kerumunan warga yang meluapkan kegembiraan sambil melambaikan bendera Ukraina dan berkumpul di tengah udara dingin di alun-alun utama Kherson.  

"Kami senang sekarang, tetapi kami semua takut dengan pengeboman dari tepi kiri," kata seorang warga Kherson, Yana Smyrnova, mengacu pada senjata Rusia di sisi timur Sungai Dnipro yang berada di dekat kota.

Smyrnova mengatakan, dia dan teman-temannya harus mengambil air dari sungai untuk mandi dan keperluan lainnya. Hanya beberapa penduduk yang memiliki generator untuk menggerakkan pompa air sumur. Gubernur wilayah Kherson, Yaroslav Yanushevych, mengatakan, pihak berwenang telah memutuskan untuk mempertahankan jam malam mulai pukul 5 sore sampai jam 8 pagi. Pemerintah setempat juga melarang orang meninggalkan atau memasuki kota sebagai tindakan pengamanan.

"Musuh memasang ranjau di semua infrastruktur penting," kata Yanushevych kepada televisi Ukraina. 

Zelenskiy juga memperingatkan warga Kherson tentang keberadaan ranjau Rusia. "Saya meminta Anda untuk tidak melupakan bahwa situasi di wilayah Kherson tetap sangat berbahaya," katanya.  

Pemerintah setempat mengatakan, sebagian besar kota masih kekurangan listrik atau pasokan air bersih. Wakil Ketua Pertama Dewan Regional Kherson, Yuriy Sobolevskiy, mengatakan, situasi kemanusiaan tetap sangat sulit meski pihak berwenang bekerja untuk memulihkan layanan kritis.

Penasihat Presiden Zelenskiy, Kyrylo Tymoshenko mengatakan, jaringan seluler sudah berfungsi di pusat kota. Sementara kepala kereta api negara Ukraina mengatakan, layanan kereta api ke Kherson diperkirakan akan dilanjutkan minggu ini.  Penduduk mengatakan Rusia telah mundur secara bertahap selama dua minggu terakhir. Kepergian terakhir pasukan Rusia terjadi ketika pasukan Ukraina pertama kali memasuki Kherson pada Kamis (10/11/2022).

"Itu adalah penarikan yang bertahap. Pertama polisi khusus mereka pergi. Kemudian polisi biasa dan administrasi mereka. Kemudian Anda mulai melihat lebih sedikit tentara di supermarket dan kemudian kendaraan militer mereka pergi," kata seorang videografer, Alexii Sandakov.

Banyak warga yang diwawancarai oleh Reuters mengatakan, mereka mencoba meminimalkan kontak dengan Rusia. Mereka mengatakan, orang-orang ditangkap dan dianiaya karena menunjukkan ekspresi patriotisme Ukraina.

"Kami harus mengubur bendera (Ukraina) kami. Jika Anda mengenakan sesuatu yang kuning dan biru (warna nasional Ukraina), Anda bisa ditembak atau dibawa ke ruang bawah tanah di mana Anda akan disiksa," kata seorang warga Kherson, Shaposhnikova.

Shaposhnikova mengatakan, polisi Rusia telah menangkap seorang temannya yang menjadi sukarelawan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terpencil.  Mereka membawanya ke penjara bawah tanah dan melarangnya tidur selama tiga hari sambil menginterogasinya. Polisi Rusia  mendesaknya apakah dia mengungkapkan posisi mereka kepada militer Ukraina.

Kementerian Pertahanan Ukraina, pasukan Ukraina telah merebut kembali 179 pemukiman dan wilayahnya seluas 4.500 kilometer persegi di sepanjang Sungai Dnipro sejak awal minggu. Staf umum angkatan bersenjata Ukraina melaporkan pertempuran sengit berlanjut di sepanjang front timur di wilayah Donetsk dan Luhansk.  Selama 24 jam terakhir, telah terjadi serangan rudal dan artileri di Sumy, Kharkiv, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk. 

 

 
Berita Terpopuler