Rekomendasi Akademi Jakarta Soal Revitalisasi Planetarium

Pengelolaan POJ dinilai luput dari perhatian yang semestinya.

Republika/Thoudy Badai
Pekerja beraktivitas di area proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (11/3/2022). Progres poyek revitalisasi TIM secara keseluruhan saat ini telah mencapai 89 persen diantaranya revitalisasi area Planetarium dan Pusat Latihan Seni, Galeri Annex, Graha Bhakti Budaya, Teater Halaman, Perpustakaan Galeri dan Wisma Seni, masjid Amir Hamzah dan area parkir. proyek revitalisasi TIM ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022. Republika/Thoudy Badai
Rep: Shelbi Asrianti Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan kehormatan seniman/budayawan, Akademi Jakarta, menyampaikan seruan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait revitalisasi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ). Dua dekade belakangan, pengelolaan POJ dinilai luput dari perhatian yang semestinya. 

Baca Juga

Dukungan bagi sumber daya manusia (SDM), program, dan perangkat teknis POJ di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, ditengarai terus menyusut. Banyak indikasi program revitalisasi Taman Ismail Marzuki tidak memperhitungkan Planetarium dan Observatorium Jakarta sebagai penyumbang pemajuan kebudayaan.
 
"Akademi Jakarta memandang Planetarium dan Observatorium Jakarta amat penting sebagai ciri kota besar yang penduduknya cerdas, berpengetahuan luas, berbudaya tinggi," ungkap Ketua Akademi Jakarta, Seno Gumira Ajidarma. 
 
Menurut dia, POJ semestinya menjadi ruang belajar publik yang dibanggakan. Hal itu mengingat lokasi yang mudah dijangkau dan berdekatan dengan unit-unit pemaju kebudayaan lain seperti museum, galeri, gedung pertunjukan seni, perpustakaan, taman, dan lain sebagainya. 
 
Alih-alih mengalami revitalisasi, terjadi penciutan fasilitas POJ dan ruang berkarya dan berkreasi. Menghadapi situasi itu, Akademi Jakarta telah mengadakan rangkaian diskusi yang intensif dengan perwakilan komunitas ilmiah di Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan tentang alam semesta.
 
Itu juga ditindaklanjuti dengan penyampaikan rekomendasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertanggal 10 Oktober 2022 dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tertanggal 19 Oktober 2022. Pada Sabtu (5/11), Akademi Jakarta telah menyelenggarakan diskusi publik bertajuk "Garda Depan Pemajuan Kebudayaan via Ilmu".
 
 

Berdasarkan pengamatan terhadap revitalisasi TIM, khususnya terkait Planetarium dan Observatorium Jakarta, Akademi Jakarta merekomendasikan langkah-langkah yang dinilai perlu segera dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan mitra kerjanya. Rekomendasi itu didukung oleh perwakilan masyarakat ilmiah dan himpunan masyarakat astronomi.
 
Rekomendasi pertama adalah seruan untuk merestorasi POJ agar dapat melaksanakan misi sebagai penyelenggara pendidikan publik yang bermartabat dalam topik luas sains astronomi. Akademi Jakarta berharap tidak terjadi pelemahan dan penciutan makna cagar budaya melulu sebagai objek wisata "Gedung Planetarium" tanpa kegiatan aktif Teater Bintang.
 
Kedua, Pemprov DKI Jakarta didesak segera mengadakan dan memperbaiki fasilitas, tata kelola, serta program Planetarium dan Observatorium Jakarta agar dapat melayani kepentingan belajar masyarakat secara optimal. Ketiga, memastikan pengelolaan Planetarium dan Observatorium Jakarta sebagai entitas ilmu pengetahuan dilaksanakan oleh lembaga yang terkait langsung, yaitu dinas pendidikan.
 
Keempat, memastikan penganggaran bagi pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan fasilitas Planetarium dan Observatorium Jakarta seperti proyektor, teleskop, ruang pameran, serta lainnya. Rekomendasi kelima, memastikan SDM pengelola Planetarium Jakarta memiliki pengetahuan dan keterampilan astronomi dan/atau ilmu terkait.
 
Poin rekomendasi keenam yakni memastikan terpasang papan nama Planetarium dan Observatorium Jakarta sesuai peruntukannya yang merupakan hadiah dari Pemerintah Republik Indonesia kepada warga Jakarta. Hal itu mengacu pada pidato Presiden RI pada pemancangan tiang pertama POJ 9 September 1964 silam. Ketujuh, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan bahwa revitalisasi dan restorasi Planetarium dan Observatorium Jakarta menjadi agenda kerja yang bersifat segera atau urgent.

 

 

 
Berita Terpopuler