Pasukan Ukraina Serang Rusia dengan Senjata Sitaan

Militer Ukraina mengatakan mereka menyita dua senjata itu pada Maret.

AP/Efrem Lukatsky
Tentara Ukraina bekerja dengan tank Rusia T-80 yang ditangkap di jalan menuju Bakhmut, lokasi pertempuran terberat melawan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, Kamis, 27 Oktober 2022. Pasukan Ukraina Serang Rusia dengan Senjata Sitaan
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BAKHMUT -- Pasukan Ukraina menggunakan senjata yang direbut dari pasukan Rusia menyerang target-target Rusia di Kota Bakhmut. Pertempuran terus berlanjut di daerah yang ingin Moskow kuasai.

Baca Juga

Pasukan Rusia berulang kali menggelar serangan ke Bakhmut dan daerah sekitarnya di wilayah Donetsk. Tapi mereka dipukul mundur oleh apa yang Kiev sebut kemunduran besar.

"Pekan lalu terjadi pertempuran sengit, banyak dari mereka (Rusia), baik orang maupun peralatan," kata seorang prajurit yang mengaku bernama Moriak yang dalam bahasa Ukraina artinya pelaut, Jumat (4/11/2022).

Reuters melihat tank T-80 dan pelontar mortir 2S23 Nona SVK milik Rusia digunakan tentara Ukraina. Mereka melepaskan tembakan ke arah luar Bakhmut.

Militer Ukraina mengatakan mereka menyita dua senjata itu pada Maret dan butuh berbulan-bulan agar bisa digunakan kembali. Nova SVK beroda delapan yang digunakan Moriak memiliki laras 120 mm yang dapat melepaskan 10 putaran dalam satu menit.

"Mereka meninggalkan hadiah untuk kami, dan ini sangat, sangat (tinggi) presisinya, dan kini digunakan untuk menyerang mereka, ini membantu kami memukul mereka mundur," katanya.

Bakhmut merupakan target penting angkatan bersenjata Rusia yang bergerak lambat di seluruh Donetsk. Sejak Rusia merebut kota-kota industri Lysychansk dan Sievierodonetsk pada Juni dan Juli.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan perusahaan militer swasta Wagner Group "tampaknya masih" sangat terlibat dalam pertempuran di Bakhmut. Wagner yang berisi veteran angkatan bersenjata Rusia didirikan pada tahun 2014 setelah Rusia menganeksasi Krimea dan menyediakan bantuan ke separatis pro-Rusia.

 
Berita Terpopuler