5 Sinyal Samar yang Muncul Sebelum Serangan Jantung

Serangan jantung kerap terjadi secara tiba-tiba.

www.freepik.com.
Nyeri dada (ilustrasi). Nyeri dada merupakan salah satu gejala serangan jantung.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung merupakan keadaan darurat serius yang kerap terjadi secara tiba-tiba. Namun, pada sebagian kasus, ada beberapa pertanda yang mungkin muncul sebelum serangan jantung terjadi.

Menurut Harvard Health, ada serangkaian sensasi samar yang dapat menjadi "sinyal" bahwa serangan jantung akan terjadi. Sensasi-sensasi tersebut bisa berupa rasa nyeri, kebas, seperti dicubit, seperti ditusuk, atau rasa tidak nyaman.

"(Sensasi-sensasi ini bisa muncul pada) satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut," jelas Harvard Health, seperti dilansir Express, Senin (31/10/2022).

Selain sensasi-sensasi samar ini, kejadian serangan jantung juga bisa didahului oleh beberapa tanda lain. Beberapa tanda tersebut adalah sesak napas, mual atau muntah tiba-tiba, perasaan seperti akan pingsan, lelah yang tak biasa, keringat dingin, dan rasa nyeri, lemah, atau berat yang tiba-tiba pada satu atau kedua lengan.

Orang-orang yang mengalami salah satu atau beberapa gejala ini sangat dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis. Menurut Direktur Medis National Health Service (NHS) Prof Stephen Powis, mengenali dan mengobati serangan jantung dengan cepat bisa mencegah terjadinya ribuan kematian akibat serangan jantung.

"Cukup mudah untuk mengabaikan gejala-gejala awal (serangan jantung) karena tak selalu terasa berat," ujar Prof Powis.

Hal serupa juga diungkapkan oleh data dari NHS di Inggris. Menurut data NHS, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami serangan jantung. Kondisi ini bisa terjadi karena pasien tak mengetahui gejala serangan jantung atau mereka tak merasa keluhan yang mereka rasakan berkaitan dengan kondisi serius.

Baca Juga

Oleh karena itu, meski tak terasa berat, Prof Powis mengimbau orang-orang untuk tak menyepelekan gejala serangan jantung yang mereka rasakan. Prof Powis juga mengingatkan bahwa tak ada kata "terlalu cepat" untuk menghubungi layanan kesehatan darurat bila mencurigai adanya gejala serangan jantung pada orang terdekat atau diri sendiri.

"Semakin cepat Anda bertindak, semakin baik peluang pemulihan totalnya," kata Prof Powis.

Cara Merespons Serangan Jantung
Ketika mencurigai diri sendiri mengalami serangan jantung, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghubungi layanan kesehatan darurat. Sambil menunggu kedatangan ambulans, segera istirahatkan tubuh agar jantung tak mendapatkan tekanan tambahan yang tidak perlu.

"Bila aspirin tersedia dan Anda tidak alergi terhadap obat tersebut, kunyah (aspirin) secara perlahan dan telan obat tersebut dalam ukuran (300 mg) untuk orang dewasa," jelas NHS.

Tujuh langkah jaga kesehatan jantung. - (Republika)


Bila orang lain kehilangan kesadaran akibat serangan jantung, hal pertama yang juga perlu dilakukan adalah menghubungi layanan kesehatan darurat. Langkah selanjutnya, periksa napas dan detak detak jantung orang tersebut.

Seperti dilansir Mayo Clinic, bila orang tersebut tak bernapas atau detak jantungnya tak bisa dirasakan, segera berikan pertolongan resusitasi jantung paru (CPR). Bagi orang yang tak terlatih untuk melakukan CPR, hal yang dapat dilakukan adalah hanya CPR tangan dengan cara menekan area dada secara keras dan cepat, sekitar 100-120 tekanan per menit. Sedangkan bagi yang sudah terlatih melakukan CPR, beri pertolongan dengan 30 kali tekanan pada dada sebelum memberikan dua bantuan napas.

Nomor telepon darurat yang berlaku di Indonesia adalah 112. Untuk layanan yang lebih spesifik seperti layanan ambulans gawat darurat, masyarakat bisa menghubungi nomor 119.

 
Berita Terpopuler