Ingin Terhindar dari Kanker? Prof Aru Sarankan Jaga Gaya Hidup Sehat-Deteksi Dini

Pencegahan dan deteksi dini kanker penting untuk dilakukan.

Republika/Prayogi
Sayur dan buah harus menjadi bagian dari makanan sehat sehari-hari (ilustrasi). Asupan nutrisi yang baik juga berpengaruh dalam pencegahan serta penanganan pasien kanker.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Aru Wisaksono Sudoyo mengingatkan pentingnya deteksi dini kanker. Ia mengatakan kanker di negara-negara berkembang meningkat lebih tinggi dibandingkan negara maju karena sistem deteksi dini yang belum optimal.

"Di negara berkembang, kanker 50 persen meningkat dari negara maju karena di negara maju lebih bagus deteksi dini dan langkah pencegahan," kata Prof Aru dalam konferensi pers daring, Senin (24/10/2022).

Oleh karena itu, Prof Aru mengingatkan pentingnya untuk mendeteksi dini dan menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari risiko-risiko yang membuat seseorang menderita kanker. Menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga dapat membuat individu terhindar dari obesitas, kondisi yang meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga

Asupan nutrisi yang baik juga berpengaruh dalam pencegahan serta penanganan pasien kanker. Bukan cuma soal mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari risiko kanker, pasien kanker juga harus dipastikan mendapat nutrisi yang cukup demi kualitas hidup yang baik.

Prof mencontohkan di Eropa sudah ada integrasi soal nutrisi dalam mempertahankan kualitas hidup pasien kanker. Di sana, nutrisi jadi bagian integral dalam tim multidisiplin pengelolaan pasien kanker.

Dalam menjalankan terapi, pasien kanker sering kali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya, sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malanutrisi. Kondisi malanutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi.

"Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multidisiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal," kata dia.

 
Berita Terpopuler