Hati-Hati, Suhu Minuman Bisa Lipat Gandakan Risiko Kanker Kerongkongan

Tentunya tak semua jenis kanker esofagus berkaitan dengan suhu panas.

Pxhere
Minum kopi hangat (Ilustrasi). Minuman kopi biasanya perlu diseduh dalam suhu 90,6-96,1 derajat Celsius.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyeruput teh atau kopi panas memang dapat membawa ketenangan dan rasa hangat, terlebih di saat cuaca dingin. Akan tetapi, kebiasaan menikmati minuman yang terlalu panas sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan risiko kanker esofagus atau kanker kerongkongan.

Kanker esofagus terjadi akibat adanya pertumbuhan sel abnormal di kerongkongan. Salah satu cara untuk menekan risiko kanker esofagus adalah dengan memperhatikan suhu minuman dan makanan yang dikonsumsi dalam keseharian.

"Apa pun, makanan atau minuman, lebih dari 43,3 derajat Celsius bisa membakar kulit, dan lebih dari 71,1 derajat Celsius bisa membakar dengan cepat," kata dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy, seperti dilansir Express, Ahad (23/10/2022).

Di sisi lain, minuman kopi biasanya perlu diseduh dalam suhu 90,6-96,1 derajat Celsius. Paparan kopi yang baru diseduh sudah cukup untuk memicu luka bakar serius pada kulit dan juga sel-sel sensitif yang ada di lapisan kerongkongan.

Sebuah studi dalam Clinical Nutrition juga menyoroti bahaya konsumsi minuman yang terlalu panas bagi kesehatan. Menurut studi yang melibatkan lebih dari 500 ribu orang dewasa di Inggris ini, kebiasaan menikmati minuman yang panas bisa meningkatkan risiko kanker esofagus hampir tiga kali lipat.

"Mereka yang biasa minum kopi dan teh (panas) memiliki risiko 2,8 kali lebih besar terhadap kanker esofagus," ujar dr Lee, merujuk pada studi tersebut.

Semakin panas suhu minuman yang dinikmati, semakin besar pula peningkatan risiko kanker esofagus yang muncul. Orang yang terbiasa menikmati minuman sangat panas bisa memiliki risiko 4,1-5,5 kali lebih besar terhadap kanker esofagus.

Berdasarkan teori, minuman yang terlalu panas dapat melukai jaringan esofagus. Kondisi tersebut akan mendorong tubuh untuk melakukan perbaikan.

Baca Juga

Semakin cepat dan sering tubuh memunculkan sel-sel baru untuk pemulihan, semakin besar peluang terjadinya kesalahan genetik. Salah satunya adalah muncul sel abnormal atau sel kanker.

Hingga saat ini, para ahli masih mencoba mencari tahu lebih dalam mengenai beragam faktor yang mungkin memengaruhi munculnya kanker esofagus. Selain itu, tampaknya tak semua jenis kanker esofagus berkaitan dengan suhu panas.

Di negara-negara Bara,t misalnya, jenis kanker pada esofagus yang paling umum adalah adenokarsinoma. Jenis kanker ini tidak berkaitan dengan suhu panas.

Dr Lee mengatakan jenis kanker esofagus yang lebih jarang ditemukan di negara-negara barat adalah jenis karsinoma sel skuamosa. Jenis kanker esofagus inilah yang mungkin berkaitan dengan suhu panas.

"Ini jenis kanker yang lebih umum di China, negara Asia lainnya, Amerika Selatan, dan Afrika," jelas dr Lee.

Perlu dipahami pula bahwa studi yang dikutip oleh dr Lee merupakan studi observasi. Studi ini tidak membuktikan adanya hubungan sebab-akibat di antara suhu panas dengan kanker esofagus.

Dr Lee menyebut, minuman panas tetap bisa dinikmati. Yang terpenting adalah tidak menyeruput minuman yang terlalu panas, seperti minuman yang baru diseduh.

"Biarkan mendingin selama beberapa menit sebelum Anda meminumnya," ungkap Dr Lee.

 
Berita Terpopuler