Jabar Terus Lakukan Vaksinasi Booster Covid-19, Capaian Baru 45%

Dinkes Jabar berkoordinasi dengan kab/kota untuk menggenjot vaksinasi booster.

Wihdan Hidayat / Republika
Vaksinasi Covid-19, ilustrasi. Pemprov Jabar terus menggenjot vaksinasi booster Covid-19 karena capaiannya masih rendah.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus menggenjot vaksinasi booster Covid-19 karena capaiannya masih rendah. Data Dinas Kesehatan Jabar menunjukkan cakupan vaksinasi booster 45 persen. Sementara cakupan vaksinasi tahap satu mencapai 86 persen dan vaksinasi kedua 74 persen.

Baca Juga

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, Sp.PK., MMRS, vaksinasi booster kedua atau vaksinasi ke-4 Covid-19 sudah diberikan khusus untuk tenaga kesehatan (nakes). Jumlahnya, mencapai 39 persen.

Ryan mengatakan, hingga pertengahan Oktober kasus Covid-19 di Jabar terus melandai. Di satu sisi, vaksinasi Covid-19 pun terus dilakukan. Untuk cakupan vaksinasi, kata dia, vaksin kesatu dan kedua masing-masing mencapai 86 persen dan 74 persen. 

"Vaksinasi booster atau vaksin ketiga memang cakupannya masih 45 persen," ujar Ryan, Kamis petang (20/10).

Untuk memaksimalkan vaksin ketiga, kata dia, pihaknya sudah melakukan upaya dan strategi seperti terus berkoordinasi dengan dinkes kabupaten/kota.

"Selain itu, kami juga mengharapkan partisipasi berbagai kelompok masyarakat untuk mendorong agar mereka mau divaksinasi. Karena hal ini tidak bisa dilaksanakan oleh dinas kesehatan saja," katanya.

Ryan pun mengimbau masyarakat untuk segera divaksinasi booster untuk mencapai kekebalan kelompok.

"Kedua, kalau tidak divaksinasi khawatir nantinya akan menjadi bom waktu. Seandainya ada virus baru kan bisa kembali terserang. Nah dengan menciptakan kekebalan kelompok diharapkan jika ada virus pun tidak akan bisa menginfeksi kita," kata Ryan.

Dengan begitu, kata Ryan, pandemi ini akan segera berakhir dan status penyakit Covid-19 ini akan menjadi endemi. Semua masyarakat harus memiliki kesadaran untuk terbentuknya kekebalan kelompok dengan cara vaksinasi.

 

 
Berita Terpopuler