Penggemar Minta Mereka 'Balikan', Ini Kata Payung Teduh dan Pusakata

Payung Teduh x Pusakata berbagi panggung di Synchronize Fest 2022.

Dok Synchronize Fest
Grup musik Payung Teduh tampil bersama Pusakata di satu panggung pada hari kedua Synchronize Fest 2022 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesi "Payung Teduh x Pusakata" di hari kedua festival musik Synchronize Fest 2022 menjadi salah satu penampilan yang menyedot perhatian pengunjung. Penampilan mereka hadir di Dynamic Stage, Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (8/10/2022) petang.

Sebelum mereka tampil pukul 21.00 WIB petang, penonton sudah memadati area panggung. Jelang penampilan, rasa penasaran akan pertemuan kembali para personel Payung Teduh dengan mantan vokalisnya, yakni Is atau Mohammad Istiqamah Djamad yang kini memakai nama panggung Pusakata, kian memuncak.

Payung Teduh membuka dengan lagu-lagu teranyar usai Is hengkang pada akhir 2017, seperti "Lagu Duka" dan "Nanti". Mereka terlebih dahulu tampil bersama vokalis barunya, Marsya Ditia. Selain Marsya, kini Payung Teduh digawangi Ivan (trumpet), Cito (drum), dan Comi (contra bass).

Setelah suguhan beberapa lagu tersebut, Payung Teduh undur diri dan berganti Is naik panggung. Is membawakan lagu-lagu yang dia rilis selama merintis karier solo, sebut saja "Dunia Batas", "Kehabisan Kata", dan "Ruang Tunggu". Penonton masih sabar menanti kapan Payung Teduh dan Pusakata tampil bersama.

Sesekali terdengar celetukan "balikan, balikan" dari arah penonton. Ada juga para penonton yang menunjukkan tulisan atau layar ponselnya ke arah panggung, dengan pernyataan bahwa mereka sangat senang Payung Teduh dan Pusakata bisa hadir dalam satu panggung.

Setelah pertunjukan bergulir setengah jalan, penantian itu terjawab. Para personel Payung Teduh dan Is berkumpul dan bermusik bersama, membuat penonton pecah dalam sorakan meriah. "Siap bernyanyi yang paling kencang?" ujar Is pada penonton.

Payung Teduh x Pusakata membawakan lagu-lagu hit mereka yang dihafal betul oleh penonton, seperti "Angin Pujaan Hujan", "Menuju Senja", "Di Atas Meja", dan "Resah". Is bercerita, ada sebuah lagu yang mereka buat dua pekan lalu dan malam itu perdana dibawakan. Menyimaknya jadi syarat buat penonton jika ingin melihat Payung Teduh dan Pusakata bersama.

Baca Juga

"Lagu ini berjudul "Datang" dan di sinilah kami datang bersama-sama. Proses rekaman akan segera kami rampungkan dan akan segera dirlis. Selamat berkenalan dengan "Datang"," ungkap Is.

Selama lagu itu mengalun, pada layar terpampang tulisan besar "Parade Hujan". Agaknya, itu akan menjadi tajuk karya berikutnya Payung Teduh bersama Pusakata, meski belum diketahui format karyanya akan seperti apa.

Keakraban para personel di panggung yang sesekali melontarkan canda dan tertawa bersama cukup menarik perhatian. Salah satunya, ketika Is mengatakan Cito sang penabuh drum banyak melakukan kesalahan dalam permainannya.

"Buat panggung festival, Cito salah-salah. Gua enggak mau bilang maklum udah lima tahun enggak main bareng," kata Is. Cito tidak menimpali, hanya tertawa salah tingkah.

Saat akan membawakan lagu "Akad", Is mengatakan tembang tersebut kerap dijuluki "lagu kutukan" yang membuat Payung Teduh pecah. Namun, dia tidak sepakat, sebab lagu itu direkam pada 2013, jauh sebelum dia berpisah jalan dengan Payung Teduh. Dia pun bersyukur "Akad" membuat Payung Teduh dikenal lebih luas lagi.

Sebelum menutup dengan lagu "Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan", Is melangitkan selarik doa. "Lindungilah semua perempuan yang ada di dunia. Semoga setiap ibu, nenek, kakak, adik, istri, jauh dari segala kekerasan. Semoga selalu disayang," ucapnya.

 
Berita Terpopuler