Trik Cegah Sakit Jantung Saat Sibuk Banget Sampai tak Punya Waktu Buat Aktivitas Fisik

Minim aktivitas fisik membuat orang berisiko alami penyakit jantung.

www.freepik.com.
Nyeri dada (ilustrasi). Nyeri dada merupakan salah satu gejala serangan jantung. Gaya hidup tidak sehat bisa memicu serangan jantung.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung Indonesia dr Radityo Prakoso SpJP(K) mengatakan terdapat berbagai faktor pemicu penyakit jantung bagi anak muda. Beberapa di antaranya adalah kultur bekerja yang minim gerakan fisik hingga diet atau pola makan yang salah.

"Kita sekarang ini banyak bekerja dengan duduk berjam-jam, semua pekerjaan kita ada di meja. Inactivity ini menjadi salah satu faktornya. Maka dari itu, penting untuk kita melakukan aktivitas fisik," kata dr Radityo saat ditemui di Kantor Berita Antara, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Lebih lanjut, dr Radityo mengatakan, tidak ada waktu untuk berolahraga menjadi salah satu dalih yang paling sering diutarakan oleh para pekerja ini. Menurutnya, aktivitas fisik bisa diupayakan di tengah-tengah kesibukan, sesederhana melakukan perenggangan atau berjalan kaki dari satu titik ke titik lain.

"'Kita harus mau memulai aktivitas fisik di tengah ketidakadaan waktu itu," ujar dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.

Faktor risiko lainnya adalah pola makan yang tidak tepat atau seimbang. Ini menjadi tantangan diet masyarakat masa kini.

"Sekarang, orang maunya makanan yang cepat tapi rasanya nendang. Nah, rasa nendang ini isinya adalah komponen garam, lemak, dan gula yang tinggi," kata dia.

Baca Juga

Karbohidrat sederhana, makanan olahan, dan daging olahan juga lebih disukai dibandingkan dengan makanan sehat. Kombinasi jarang bergerak dan asupan makanan yang tidak seimbang ini membuat kalori bertumpuk dan tidak terpakai.

Dokter yang pernah mengikuti kursus di Perhimpunan Angiografi dan Intervensi Kadiovaskular (SCAI) Las Vegas, Amerika Serikat tersebut mengatakan, manajemen stres juga menjadi penting untuk mencegah risiko penyakit jantung di usia muda. Selain itu, rokok juga menjadi pemicu yang tak kalah berbahaya bagi penyakit ini.

"Rokok sangat jahat, bukan hanya untuk orang yang menggunakan, namun juga untuk orang di sekitar yang menghirupnya. Tren saat ini, anak muda juga memakai rokok yang tidak dibakar (elektrik). Tapi, masih sangat banyak bahan beracun di dalamnya," papar dr Radityo.

Maka dari itu, kesadaran untuk menjaga jantung sejak dini menjadi penting. Dr Radityo mengatakan, pencegahan merupakan langkah pertama dan paling utama dari masalah dan penyakit jantung.

"Pencegahan itu datang dari diri sendiri. Semua risiko bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat," ujar dia.

 
Berita Terpopuler