Stok Vaksin Covid-19 di Gudang Dinkes Garut Kosong

Stok vaksin Covid-19 hanya tersisa di sejumlah puskesmas dengan jumlah yang terbatas.

Muhammad Harrel (Mgj01)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut melaksanakan vaksinasi dosis tiga atau booster di Gedung Pendopo, Desa Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, (15/1/2022). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyatakan stok vaksin Covid-19 di gudang mereka sudah tak lagi tersedia.
Rep: Bayu Adji P Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyatakan stok vaksin Covid-19 di gudang mereka sudah tak lagi tersedia. Stok vaksin Covid-19 hanya tersisa di sejumlah puskesmas dengan jumlah yang terbatas.

Baca Juga

"Stok vaksin Covid-19 di Garut sudah kosong di gudang. Di puskesmas tinggal ada sisa-sisa," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (29/9/2022).

Menurut dia, pihaknya sudah terus meminta ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) agar dapat segera mendistribusikan stok vaksin. Namun, hingga saat ini permintaan itu belum mendapat respon positif. Alhasil, pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut menjadi terganggu.

Leli mengatakan, saat ini Dinkes Kabupaten Garut berupaya menggandeng instansi lain yang masih memiliki stok vaksin untuk memberikan pelayanan. Salah satunya adalah Badan Intelijen Negara (BIN).

"Kami sekarang bekerja sama dengan BIN untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, terkahir kali distribusi vaksin Covid-19 ke Kabupaten Garut adalah sekitar sebulan yang lalu. Setelah itu, distribusi belum juga dilakukan.

Menurut dia, pihaknya hampir setiap hari bertanya kepada Pemprov Jabar untuk distribusi vaksin. Namun, nyatanya hingga saat ini belum ada realisasi.

"Sementara di puskesmas stok vaksinnya tidak banyak. Ada yang tinggal satu vial, dua vial, tidak merata. Sejumlah puskesmas juga stoknya sudah kosong," kata Asep.

Berdasarkan data hingga pekan lalu, terdapat sekitar 10 puskesmas di Kabupaten Garut yang sudah tak memiliki stok vaksin Covid-19. Diperkirakan, saat ini data itu sudah bertambah lantaran distribusi belum dilakukan.

Asep mengatakan, saat ini permintaan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi dosis ketiga (booster) sedang meningkat. Pasalnya, masyarakat hendak yang menerima bantuan BBM itu diwajibkan sudah vaksinasi booster.

"Jadi permintaannya tinggi," ujar dia.

 

Ia menambahkan, untuk sementara ini, stok vaksin yang ada puskesmas akan diprioritaskan untuk masyarakat tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud itu seperti lansia, masyarakat yang hendak umroh, bepergian ke luar kota, atau untuk mencari pekerjaan.

"Ketika ada yang datang ke puskesmas tertentu, tapi di sana kosong. Itu akan diarahkan ke puskesmas yang masih memiliki stok. Jadi ada koordinasi antarpuskesmas," kata dia.

Menurut Asep, stok vaksin yang ada di puskesmas saat ini diperkirakan hanya akan bertahan hingga sepekan ke depan. Namun, Dinkes Kabupaten Garut akan terus berupaya melakukan pelayanan vaksinasi, seperti bekerja sama dengan instansi lain.

"Mudah-mudahan vaksin segera didistribusikan. Kami sudah melakukan berbagai upaya ke provinsi, pusat, juga meminta melalui anggota DPR," kata dia.

Sementara itu, di Kabupaten Ciamis, stok vaksin Covid-19 yang tersedia cukup banyak. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Ciamis, Acep Joni, mengatakan, stok vaksin di gudang dinkes tinggal tersisa sekitar 1.200 dosis.

"Itu buat vaksinasi booster. Selain di dinkes, stok juga ada di polres dan kodim," kata dia.

Di Kabupaten Pangandaran, stok vaksin Covid-19 masih relatif aman. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Pangandaran, Aang Saeful Rahmat, mengatakan, vaksin yang didistribusikan sebelumnya masih tersedia.

"Di polisi juga masih ada stok. Jadi sementara ini masih aman," kata dia.

Aang mengatakan, pelayanan untuk vaksinasi booster masih berjalan normal. Pasalnya, saat antusias masyarakat di Kabupaten Pangandaran yang mau divaksin booster menurun, sehingga waktu yang diperlukan untuk menghabiskan stok vaksin agak lambat.

 

"Namun, kami juga sudah mengajukan 2.000 vial sejak tiga minggu lalu. Namun belum ada jawaban," kata dia.

 
Berita Terpopuler