Cuma Busuk Sebagian, Buah dan Sayur Harus Dibuang?

Ada kalanya buah dan sayuran yang disimpan di kulkas busuk sebagian.

Republika/Prayogi
Sayur dan buah (ilustrasi). Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan apakah kondisi buah dan sayuran yang disimpan bersama dengan yang telah membusuk masih aman untuk dikonsumsi.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buah dan sayuran yang sudah busuk tentunya harus dibuang dan tidak boleh dikonsumsi. Pertanyaannya, bagaimana dengan buah dan sayuran lain yang ada di laci penyimpanan kulkas bersama produk busuk tersebut?

Direktur pertumbuhan dan hubungan masyarakat ASI, Matt Regusci, berpendapat tidak perlu membuang semuanya. ASI adalah perusahaan yang menyediakan inspeksi, sertifikasi, dan konsultasi keamanan pangan Amerika Serikat.

"Tidak perlu membuang seluruh sayuran di laci penyimpanan hanya karena satu potong buah atau sayuran yang busuk. Buang saja produk yang menyentuh bagian yang busuk itu," kata Regusci.

Bahkan, memakan produk yang masih baik, namun bersentuhan dengan produk rusak sebenarnya aman, selama dicuci terlebih dahulu dan segera dimakan. Hanya saja, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.

Regusci menyarankan untuk melihat apakah kondisi buah dan sayuran lainnya masih terlihat bagus atau tidak. Pastikan tidak ada bercak atau perubahan tekstur pada permukaan sayur dan buah tersebut.

Pada kasus makanan berjamur, ada hal lain yang perlu diperhatikan. Direktur Alliance to Stop Foodborne Illness, Vanessa Coffman, mengatakan bahwa jamur pada makanan biasanya menyebar dengan melepaskan spora ke udara.

Jamur dapat menyebar dengan perantara air atau serangga. Dengan mudah, jamur dapat berpindah dari satu bagian buah atau sayuran ke bagian lain yang menyentuhnya sehingga produk lain yang ada di sekitar produk itu perlu dicek.

"Buang produk berjamur terlebih dahulu dan periksa produk yang menyentuhnya. Jika Anda melihat jamur, merasakan kulit lembek atau melihat perubahan warna, produk itu juga harus dibuang," ujar Coffman.

Coffman menyarankan untuk membersihkan lemari es secara teratur, apalagi jika baru menemukan produk yang berjamur. Beberapa jamur dapat menghasilkan mikotoksin, yang merupakan racun yang membuat seseorang sakit.

Baca Juga

Makanan berjamur juga mungkin memicu pertumbuhan bakteri. Alih-alih jamur, bakteri yang tumbuh itu biasanya menyebabkan penyakit bawaan makanan.

Coffman mengatakan adanya jamur di permukaan makanan bisa berarti jamur itu telah berakar jauh hingga ke bagian bawah makanan. Jangan pernah mengendus makanan yang berjamur karena spora jamur bisa terhirup dan menyebabkan penyakit pernapasan. Seseorang juga bisa sakit karena kontak kulit dengan makanan berjamur.

Tanda-tanda jamur bisa dilihat dengan jelas seperti bulu halus berwarna hijau atau putih. Sementara, pembusukan ditandai tekstur lembek atau perubahan warna.

Meski jamur hanya terlihat sedikit dan bagian lain terlihat baik-baik saja, bisa jadi semuanya tidak aman untuk dimakan. Patogen seperti e coli, listeria, dan salmonella, tidak terlihat dengan mata telanjang.

Coffman menyarankan untuk sering mencuci tangan saat memasak dan menyentuh makanan. Tempatkan termometer dapur di lemari es untuk memastikan suhunya empat derajat Celsius atau kurang untuk mencegah jamur dan bakteri tumbuh.

"Jika Anda secara tidak sengaja memakan sesuatu yang berjamur dan memiliki reaksi alergi, cari bantuan medis. Gejalanya bisa berupa sesak napas, mual, demam, atau diare yang tiba-tiba," tutur Coffman.

Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merekomendasikan membuang makanan yang berjamur. Di sisi lain, USDA menyebutkan bahwa beberapa makanan masih bisa dimakan jika bagian yang berjamur dihilangkan.

Itu berlaku pada buah dan sayuran bertekstur keras dengan kadar air rendah, seperti kubis, paprika, dan wortel. Potong 2,5 sentimeter di sekitar dan di bawah tempat jamur terlihat. Hindari menyentuh bagian yang berjamur dengan pisau agar tidak mengontaminasi bagian lainnya.

Perlu diingat bahwa aturan itu tidak berlaku untuk produk lunak dengan kadar air tinggi, seperti tomat, persik, dan mentimun. Semuanya perlu dibuang jika ada bagian yang berjamur, dikutip dari laman HuffPost, Kamis (22/9/2022).

 
Berita Terpopuler