Mengapa Perempuan Berisiko Kanker Serviks Kalau Menikah di Usia Remaja?

Pernikahan di usia remaja dapat membuat perempuan berisiko kanker serviks.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Hamil di usia remaja mendatangkan banyak risiko kesehatan, termasuk risiko kanker serviks di kemudian hari.
Rep: Dadang Kurnia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Universitas Airlangga (Unair) Ernawati mengingatkan bahaya pernikahan dini. Ernawati menjelaskan, kehamilan bisa terjadi meskipun usia perempuan masih di bawah 18 tahun.

Ernawati menjelaskan kemampuan reproduksi perempuan sudah berkembang pada usia menstruasi. Itulah yang menyebabkan remaja belasan tahun bisa hamil.

Baca Juga

"Tapi ketika kehamilan terjadi pada remaja maka yang perlu dipikirkan adalah kesehatannya saat mengandung," kata Ernawati, Rabu (21/9/2022).

Ernawati mengatakan, kehamilan yang terjadi pada remaja memiliki risiko tinggi. Mereka berisiko tinggi mengalami komplikasi pada saat kehamilan, misalnya preeklamsia.

Preeklamsia merupakan masalah di mana ibu mengalami tekanan darah yang tinggi saat masa kehamilannya. Hambatan pertumbuhan pada bayi juga risikonya tinggi pada kehamilan di bawah umur.

"Dari sisi reproduksi yang lain, jika ia melakukan fungsi seksual sedini mungkin pada saat itu organnya belum matang, jika serviksnya terpapar terlalu dini maka risiko untuk terjadi kanker serviks juga meningkat," ujar Ernawati.

Kanker serviks terjadi ketika terdapat sel-sel di leher rahim berkembang secara tidak normal dan tidak terkendali. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Birama Robby mengatakan salah satu faktor meningkatnya risiko kanker serviks bagi pelaku pernikahan dini adalah karena hubungan seksual yang dilakukan terlalu awal.

Infografis Lima Dampak Buruk Pernikahan Dini - (Republika)

Hal ini dapat terjadi karena sel-sel yang melapisi seluruh permukaan serviks belum matang. Ketika serviks terkena paparan terlalu dini maka risiko terjadinya perubahan sel akan meningkat.

"Risiko kanker serviks ke depannya juga lebih tinggi," ujar Birama.

 
Berita Terpopuler