Sumur di Tasikmalaya Keluarkan Gas, Diduga dari Metana

Gas terbakar jika disulut oleh api.

istimewa
Warga di Kampung Rancabogo, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, menemukan sumber gas yang terletak di dalam tanah, pada Jumat (26/8/2022). Penemuan itu bermula ketika warga sedang menggali sumur bor.
Rep: Bayu Adji P Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah melakukan pengecekan terkait sumur warga di Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, yang mengeluarkan gas. Berdasarkan hasil pengecekan itu, sumber gas diduga berasal dari metana.

Baca Juga

Tenaga Fungsional Penyidik Bumi, Kantor Cabang Dinas ESDM Provinsi Jabar Wilayah VI Tasikmalaya, Pepen Ucu Atila, mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi saat laporan itu diterima pada Jumat (26/8/2022). Berdasarkan laporan dari warga setempat, gas terbakar jika disulut oleh api. Namun, api hanya berada di sekitar mulut lubang sumur bor.

"Dari keterangan salah satu warga, gas muncul ke permukaan pada saat sumur dioperasikan. Setelah pompa dimatikan, dalam hitungan jam gas kembali menghilang," kata dia, Senin (29/8/2022).

Menurut dia, diduga kegiatan pemboran sumur menyebabkan terbentuknya jalur gas ke permukaan. Apalagi, dari karakteristik wilayah sekitar yang berada di kaki Gunung Galunggung, kejadian seperti itu erat kaitannya dengan kondisi kegeologian yang khas.

Namun, Pepen mengaku belum dapat memastikan jenis gas dan juga sumber gas tersebut. Ia menilai, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan jenis dan sumber gas.

"Penelitian dapat berupa identifikasi kondisi geologi, geothermal, vulkanologi di area sekitar dan pengambilan sampel uji gas. Setelah itu, dapat dilakukan langkah penanggulangan terhadap kejadian ini," kata dia.

 

Berdasarkan pengecekan awal, Pepen mengatakan, dugaan awal gas yang muncul ke permukaan merupakan gas metana. Ia menjelaskan, gas metana merupakan gas yang merasal dari pembusukan bahan-bahan organik di bawah permukaan tanah terendapkan selama bertahun-tahun. Ketika ada rongga atau lubang, gas akan keluar.

Ia menyebutkan, gas metana akan mudah terbakar ketika ada percikan api. Namun, itu bersifat sementara. Diperkirakan, gas metana akan habis dalam waktu yang tidak terlalu lama.

"Jadi bukan dari gas gunung api. Kalau gunung api, gasnya relatif tidak mengeluarkan api. (Gas) Itu bisa saja dari bekas tumpukan tumbuhan atau bekas letusan gunung api, ada bahan yang tertumpuk di bawah," ujar dia.

Menurut dia, kasus keluarnya gas dari sumur warga baru kali pertama ditemukan di wilayah tersebut. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan hingga sepekan ke depan. Apabila gas masih keluar, Dinas ESDM Provinsi Jabar akan melakukan pengujian sampel gas.

Namun, apabila gas sudah tidak lagi keluar, warga bisa kembali beraktivitas dari sumur tersebut. "Kalau sudah hilang, air akan bisa diminum. Kalau gas metan di lingkungan kecil tak terlalu banyak. Kecuali gas metan di TPA, itu kan dijadikan pembangkit listrik," ujar dia.

Pepen tetap mengimbau warga sekitar untuk sementara tidak mendekati atau berkegiatan di sekitar sumur yang mengeluarkan gas itu. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memasang garis polisi di sekitar lokasi.

"Aparat desa setempat akan selalu memonitor dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melaporkan perkembangannya," kata dia.

 

Kepala Bidang Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, Aneu Susana, mengatakan, berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan pada Ahad (28/8/2022), di sumur itu sudah tidak tercium gas lagi. Ia memperkirakan, gas itu akan habis dalam beberapa waktu ke depan.

"Kami belum bisa memastikan sumbernya, karena diperlukan pengujian lebih lanjut. Namun diduga di sana lahan bekas rawa, sehingga terdapat gas yang terperangkap dalam tanah dan ketika dilakukan pengeboran gas tersebut naik ke permukaan," kata dia.

Aneu mengingatkan warga sekitar untuk tidak berkegiatan di sekitar lokasi dan tidak menggunakan air yang dari sumur itu untuk sementara waktu. Pihaknya akan segera melakukan pengujian sumber gas setelah berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jabar. 

 

 
Berita Terpopuler