Anak Tantrum? Ini Hal Pertama yang Harus Orang Tua Lakukan

Apa yang harus orang tua lakukan ketika anaknya tantrum?

Republika/Yogi Ardhi
Anak sedang tantrum (ilustrasi). Ketika anak tantrum, orang tua perlu meregulasi emosinya dulu agar bisa memberikan respons yang lebih bijaksana.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantrum sering kali dianggap hal dewasa. Padahal, jika tidak diatasi, itu bisa berlanjut hingga anak dewasa. Lalu, apa yang harus orang tua lakukan ketika anaknya tantrum?

"Langkah pertama ialah orang tua meregulasi emosinya terlebih dahulu, bisa melalui teknik bernapas 456," kata psikolog Tentang Anak, Grace E Sameve dalam webinar "Cegah dan Atasi Tantrum pada Anak, Tingkatkan Performa si Kecil di Sekolah", Rabu (24/8/2022).

Teknik pernapasan 456 dapat membantu menenangkan diri saat mengalami emosi yang intens. Tujuannya meregulasi ulang pernapasan agar lebih teratur.

"Ini penting untuk menghadapi emosi-emosi intens atau tiba-tiba muncul dan kita tidak tahu itu apa," ujar Grace.

Untuk melakukannya, pastikan dulu anak sudah dalam situasi aman, misalnya dengan menitipkan pada pasangan. Anak yang berada dalam kondisi aman akan memudahkan orang tua yang ingin melakukan teknik pernapasan 456 berkonsentrasi dan menenangkan diri.

Baca Juga

Langkah berikutnya, dalam posisi duduk atau berdiri, coba tutup mata agar konsentrasi tidak terganggu. Selanjutnya, cobalah menarik napas lewat hidung empat detik hitungan, lalu menahannya selama lima detik hitungan, kemudian buang napas lewat mulut selama enam detik hitungan.

"Ini umumnya perlu dilakukan beberapa kali karena kalau pertama kali masih agak kagok atau menghitungnya kecepatan karena masih emosinya tinggi banget," tutur Grace

Grace menegaskan, tujuan melakukan teknik pernapasan ini untuk mengatur ulang keteraturan pernapasan. Menurut dia, saat seseorang mengalami emosi yang intens atau meluap-luap disadari atau tidak biasanya menyebabkan napas menjadi tidak teratur, biasanya lebih cepat.

Cara ini mungkin itu tidak dapat menyelesaikan semua masalah, tetapi menjadi langkah awal atau pertolongan pertama dalam mencari solusi misalnya berlatih mengenali emosi atau menjalani konseling. Umumnya orang akan lebih tenang setelah melakukannya.

"Ketika sudah lebih tenang, orang tua bisa mengambil keputusan atau aksi berikutnya dengan lebih bijak untuk mengatasi anak tantrum," kata Grace.

Menurut Grace, teknik mengatur pernapasan ini merupakan langkah awal yang harus diambil orang tua ketika menghadapi anak tantrum. Meski itu belum tentu meredakan tantrum pada anak, setidaknya emosi orang tua bisa lebih diredam dulu untuk menyikapi langkah berikutnya.

Pentingnya anak mengenali emosi

Penentu utama keberhasilan anak tidak hanya berasal dari kemampuan intelegensinya saja. Itu sebabnya anak perlu mengenal emosi dasar, marah, senang, sedih, takut, dan lainnya sejak anak usia dini.

"Emosi itu memang pasti dialami anak di kesehariannya," ungkap Grace.

Sekuat mungkin orang tua melindungi anaknya, mereka akan mengalami emosinya sendiri dari lingkungan sekitar. Apalagi anak usia dini masih belum paham apa yang mereka rasakan ketika berada dalam kondisi tidak nyaman.

Jika sudah bisa memahami emosi, maka anak dapat lebih mudah meregulasinya, dan secara tidak langsung akan berdampak baik pula ketika anak memasuki fase sekolah. Seperti contohnya, anak bisa lebih mudah beradaptasi dengan segala situasi baru, bersosialisasi dengan teman, hingga tenang dalam menghadapi hal yang sulit di sekolah.

Grace mengatakan performa anak di sekolah sangat dipengaruhi oleh aspek emosi dan sosial. Jika anak kesulitan meregulasi emosinya, dapat berdampak pada aktivitas akademiknya di sekolah.

 
Berita Terpopuler